google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms

150 Peserta Selesaikan Pelatihan Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan di Bapelkes Mataram

150 Peserta Selesaikan Pelatihan Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan di Bapelkes Mataram

  • Bagikan
150 Peserta Selesaikan Pelatihan Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan di Bapelkes Mataram
150 Peserta Selesaikan Pelatihan Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan di Bapelkes Mataram

MATARAM, radarntb.com – Sebanyak 150 peserta yang terdiri dari tenaga kesehatan dari berbagai daerah di Indonesia, tuntas mengikuti Pelatihan Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan di Bapelkes Mataram.

Tim kerja satu Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI melaksanakan acara penutupan pelatihan ini, Kamis (27/6/2024).

Acara penutupan ini dilakukan secara daring dari tempat masing-masing peserta.

Pelatihan ini dilaksanakan secara full online mulai dari tanggal 19 hingga 27 Juni 2024 dengan dua angkatan, angkatan 1 dan 2.

Total peserta yang mengikuti pelatihan ini cukup banyak, setidaknya ada 150 orang tenaga kesehatan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Para peserta berasal dari provinsi NTB, Bali, NTT, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Kalimantan, Maluku, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, dan Papua Tengah.

Pelatihan manajemen penanggulangan krisis kesehatan bagi Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan angkatan 1 dan 2 ini ditutup oleh Kepala Bapelkes Mataram, Ali Wardana, SKM., M.Si.

Dalam sambutannya, Ali Wardana mengatakan, keberhasilan penanganan krisis kesehatan sangat ditentukan oleh kapasitas SDM dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi di seluruh fase krisis kesehatan.

Ia mengucapkan terima kasih kepada semua peserta yang telah mengikuti pelatihan ini.

“Dengan adanya pelatihan ini, peserta diharapkan dapat melaksanakan penanggulangan krisis kesehatan yang terkoordinasi dengan baik di lapangan,” kata Ali

Selain itu, mereka diharapkan mampu memahami posisi, tugas, dan fungsinya di klaster kesehatan, serta dapat berkoordinasi dan berkolaborasi secara efektif, baik di internal tim maupun dengan tim lain.

  • Bagikan
Exit mobile version