google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms

27 Nakes Kota Bima Ikuti Pelatihan Penanggulangan Tuberculosis di Mataram - Radar NTB

27 Nakes Kota Bima Ikuti Pelatihan Penanggulangan Tuberculosis di Mataram

  • Bagikan
27 Nakes Kota Bima Ikuti Pelatihan Penanggulangan Tuberculosis di Mataram
27 Nakes Kota Bima Ikuti Pelatihan Penanggulangan Tuberculosis di Mataram

MATARAM, radarntb.com – Sebanyak 27 tenaga keshatan (Nakes) Kota Bima, yang terdiri dari petugas kesehatan dan pengelola program TB di Fasikitas Kesehatan Tingkata Pratama (FKTP) atau Puksemas dan Klinik ikuti pelatihan penanggulangan Tuberculosis (TB) di Kota Mataram.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh inas Kesehatan Kota Bima bersama Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI ini akan berlansung selama 4 hari mulai 11 samapi 14 November 2024 disalah satu hotel di Kota Mataram.

Sumber anggaran pealtihan ini berasal dari dana alokasi khusus (DAK) non fisik Dinas Kesehatan Kota Bima tahun anggaran 2024.

Sebagia penjamin mutu pelatihan Bpelkes Mataram Kemenkes RI berharap pelatian ini berjalan sesuai dengan yang diharapakan, peserta mengikuiti pelatihan dengan serius dan mendaptkan nilai yang spektakuler pada saat dilakukan post-test diakhir pelatihan.

“Smoga Pelatihan ini berjalan lancar, peserta mendapat tambahan ilmu yang banyak sebagai modal merka dalam melayani masyarakat dan mengelola program TB ditempat kerja masing-masing,” kata Kepala Bapelkes mataram Kemenkes RI Ali Wardana, Senin (11/11/2024).

“Sebagai penjamin mutu pelatihan, kami tentu berharap para Nakes Kota Bima sebagai peserta mengikuti pelatihan ini dengan serius agar semua lulus dengan hasil maksimal,” imbunya.

Ali Wardana menjelaskan, pelatihan penanggulangan tuberkulosis (TB) penting dilakukan untuk menciptakan petugas kesehatan yang kompeten dalam mengatasi masalah TB di fasilitas pelayanan kesehatan.

“Pelatihan penanggulang TB bagi petugas kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para tenaga kesehatan dalam mengatasi kasus TB di tingkat pelayanan kesehatan masyarakat,” jelasnya.

Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari deteksi dini, pengelolaan kasus, hingga upaya pencegahan penularan TB.

“Dalam pelatihan ini, peserta akan mendapatkan pengetahuan yang mendalam tentang epidemiologi TB, gejala klinis, metode diagnosis, dan strategi pengobatan yang efektif,” jelasnya.

“Mereka juga akan diajarkan teknik-teknik komunikasi yang efektif untuk memberikan edukasi kepada pasien tentang pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan, serta bagaimana melakukan pemantauan dan pelaporan kasus TB,” imbuhnya.

Selain itu, pelatihan ini dapat mencakup pemahaman tentang pengelolaan TB berdasarkan prinsip-prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), termasuk tata cara penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan benar.

Simulasi kasus dan studi kasus praktis juga mungkin dilibatkan untuk memfasilitasi penerapan konsep-konsep yang dipelajari dalam situasi kehidupan nyata.

“Hasil dari pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan petugas kesehatan yang kompeten dan siap untuk mengatasi permasalahan TB di FKTP,” pungkasnya.

Dengan peningkatan kemampuan mereka dalam mendeteksi, mengelola, dan mencegah TB, diharapkan dapat mempercepat proses pengendalian dan pemberantasan penyakit ini di tingkat masyarakat.

  • Bagikan
Exit mobile version