MATARAM, radarntb.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di tingkat primer, Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI kembali menggelar Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi tenaga kefarmasian di Puskesmas wilayah NTB, Bali, NTT, dan Maluku. Kali ini, pelatihan angkatan ketiga yang berlangsung secara blended learning menyasar 30 peserta.
Pelatihan yang dibuka secara resmi oleh Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Lupi Trilaksono ini, bertujuan untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan terbaru dalam pengelolaan obat-obatan dan bahan medis habis pakai di Puskesmas.
“Pelayanan kefarmasian di Puskesmas tidak hanya sebatas mengelola obat-obatan, tetapi juga mencakup pelayanan farmasi klinik dan edukasi kepada masyarakat,” tegas Lupi.
Ia mengatakan, untuk mencapai pelayanan kefarmasian yang optimal, dibutuhkan dukungan yang memadai, baik dari segi sarana dan prasarana, maupun sumber daya manusia.
Plh. Kepala Bapelkes Mataram, Ali Sukmajaya mengungkapkan, pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan ketersediaan farmasi di Puskesmas.
“Dengan pelatihan ini, kami berharap para peserta dapat meningkatkan kompetensinya dalam mengelola obat-obatan, sehingga ketersediaan obat yang berkualitas dan aman bagi masyarakat dapat terjamin,” ujarnya.
Pelatihan yang berlangsung selama beberapa hari ini menggabungkan pembelajaran secara daring dan tatap muka.
Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek pelayanan kefarmasian, mulai dari pengelolaan obat-obatan, pelayanan farmasi klinik, hingga edukasi kepada pasien.
“Diharapkan, para peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas masing-masing,” kata Ali.
“Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik dan terjangkau,” pungkasnya.