LOMBOK TIMUR (radarntb.com) – Perkuat semangat pemuda dibidang literasi, jajaran pengurus Karang Taruna (Karta) Lombok Timur (Lotim) bedah buku berjudul “Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan”.
Ketua Karang Taruna Lotim Samsul Hadi S.pd mengatakan, bedah buku itu untuk mensukseskan visi pembangunan daerah dan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dijelaskan, rencana pembangunan daerah Kabupaten Lombok Timur untuk periode RPJMD 2018-2023 itu harus didukung, hal itu sesuai dengan visi kepala daerah terpilih, H Sukiman Azmi.
Selain itu, bedah buku itu juga dimaksudkan untuk memperkuat pemberdayaan perempuan dalam pembangunan sosial, politik, pencegahan kekerasan dalam rumah tangga dan perlindungan anak serta meningkatkan pembinaan kepemudaan dan olahraga.
“Kita berharap, kegiatan bedah buku yang digelar oleh karang taruna ini, lahirnya penulis-penulis muda yang mumpuni di Lombok Timur ini,” ungkapnya.
Selain itu, bedah buku tersebut, bukan hanya menjadi kegiatan seremonial saja, namun juga dapat mempererat silaturahmi lintas komunitas, dalam upaya mensukseskan pembangunan SDM berkelanjutan di kabupaten Lombok Timur melalui peran karang taruna khususnya dan pemuda pada umumnya.
Acara bedah buku itu menghadirkan narasumber pengarang bukunya langsung Riyana Riska perempuan asal Masbagik, Lombok Timur (Lotim).
Materi yang disampaikan seputar tentang isi buku yang di bedah, terkait tradisi merarik yang arti dalam bahasa indonesianya Kawin Lari salah satu adat istiadat di Lombok.
Selain itu dia juga menyampaikan materi tentang emansipasi perempuan serta maksud dan tujuannya membuat buku berjudul “Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan” itu.
“alasan saya membuat buku dengan judul Jangan pulang jika kamu perempuan, dimana dalam isinya menyebutkan perempuan mandalika harus diterpa dengan sulitnya sebuah memilih,” ungkap Riana.
Sementara Kabid Perempuan Karang Taruna Lotim Winda larasani menambahkan, agenda bedah buku ini bagian dari program kerja bidang pemberdayaan perempuan yang mampu memperkokoh peran perempuan di masing-masing desa se kabupaten Lotim lewat karang taruna setempat.
Peserta yang mengikuti bedah buku itu 110 orang, terdiri dari karang taruna dari berbagai desa, kecamatan yang ada di Lotim dan beberapa komunitas Literasi serta akademisi-akademisi muda di Lombok Timur.(lia*)