google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms

Kolaborasi Bapelkes Mataram dan Emergency Link Sukses Tingkatkan Pengetahuan Perawat di NTB - Radar NTB

Kolaborasi Bapelkes Mataram dan Emergency Link Sukses Tingkatkan Pengetahuan Perawat di NTB

  • Bagikan
Kolaborasi Bapelkes Mataram dan Emergency Link Sukses Tingkatkan Pengetahuan Perawat di NTB
Kolaborasi Bapelkes Mataram dan Emergency Link Sukses Tingkatkan Pengetahuan Perawat di NTB

MATARAM, radarntb.com – Kolaborasi Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI dan Emergency Link Indonesia sukses tingkatkan pengetahuan perawat di Nusa Tenggara Barat (NTB melalui pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) angkatan 5 yang digelarnya.

Pelatihan BTCLS yang digelar secara blanded learning ini, dimulai sejak 5 November lalu berakhir pada tanggal 10 November kemarin.

Acara penutupannya digelar di Gedung Pelatian Bapelkes Mataram, Minggu  (10/11/2024), setelah kegitan pelatihan tatap muka berlangsung selama 3 hari mulai 8 sampai 10 November 2024.

Jumlah peserta 25 orang, terdiri dari perawat yang bekerja pada instansi kesehatan di 3 Rumah Sakit, 7 Puskesmas, 2 klinik yang ada di Nusa Tenggara Barat dan 2 orang merupakan peserta mandiri.

Pelatihan ke-5 yang digelar Emergency Link dengan Bapelkes Mataram Kemenkes RI ini sebagai upaya peningkatan kompetensi perawat di Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam memberikan pertolongan pada korban trauma/ kecelakaan atau gawat darurat di fasilitas kesehatan yang ada di NTB.

Kepala Bapelkes Mataram Kemenkes RI Ali Wardana, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Emergency Link Indonesia dan seluruh peserta yang telah berpartisipasi aktif dalam pelatihan ini.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada PT Emergency Link Indonesia yang sudah bekerjasama dan Kepada Seluruh Panitia dan Peserta kami ucapkan selamat telah mengikuti Pelatihan ini dengan baik dan lancar,” ucapnya.

Ali menjelaskan, Penanganan yang cepat dan tepat dari mulai pre-hospital hingga intra-hopital oleh perawat sangat penting untuk mencegah kecacatan dan kematian.

Oleh karena itu perawat dituntut untuk memiliki kompentasi dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler.

“Salah satu upaya dalam peningkatan kompetensi tersebut dilakukan melalui pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) ini,” terang Ali.

Dikatakan, BTCLS merupakan salah satu pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiaovaskuler.

Penananganan masalah tersebut ditunjukan untuk melakukan pengkajian awal dan memberikan penanganan kegawatdaruratan dasar sehinga dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan.

“Untuk mempertahankan dan mengembangkan kompetensi keperawatan gawat darurat (emergensi) bagi perawat yang sudah bekerja, telah dipersiapkan pelatihan keperawatan emergensi dasar, intermediate dan advanced,” tuturnya.

Ali mengatakan tidak banyak orang yang memiliki kesempatan untuk mengikuti diklat yang sangat berharga ini, untuk itu ia berharap agar apa yang sudah di dipelajari dapat dijadikan sebagai wahana tukar menukar pikiran, pengalaman, dan diskusi serta komunikasi untuk menambah wawasan yang dapat menunjang kelancaran tugas dalam memberikan Pertolongan Pertama pada tindakan gawat darurat di Masyarakat.

“Saya berharap, apa yang sudah di dipelajari dapat dijadikan sebagai wahana tukar menukar pikiran, pengalaman, dan diskusi serta komunikasi untuk menambah wawasan yang dapat menunjang kelancaran tugas dalam memberikan Pertolongan Pertama pada tindakan gawat darurat di Masyarakat,” uajarnya.

Senada dengan Ali, Wakil Direktur Emergency Link Indonesia, Eka Rikwanda, juga mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan pelatihan ini.

“Hasil post-test yang sangat baik menunjukkan bahwa peserta telah menyerap materi dengan baik. Kami berharap ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan langsung dalam bekerja,” kata Eka.

“Hasil pree-test sebelum pelatihan dimulai, nilai maksimal peserta mencapai 73 terendah 8, namun setelah pelatihan dan dilakukan post-test nilai terendah pesereta 83 tertinggi 97,” imbuhnya.

Eka ucapkan terimakasih kepada Bapelkes Mataram yang telah bersedia bekerjasma dengan perusahannya dalam menyelenggarakan pelatihan ini.

Adanya support dari Bapelkes Mataram sebagai penjamin mutu pelatihan, tujuan yang diharapkan Emergency Link Indonesia tercapai, dalam upaya meningkatkan kualitas perawat di Nusa Tenggara Barat.

“Kami bersyukur dapat bekerjasama dengan Bpelkes Mataram, karena meski baru Bapelkes Mataram merupakan Lembaga Pelatihan dibawah Kemenkes RI yang sudah terakreditasi A,” pungkasnya.

  • Bagikan
Exit mobile version