google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms

Pelatihan Tuberkulosis (TB) Fasyankes Angkatan 1 di Bapelkes Mataram

Pelatihan Tuberkulosis (TB) Fasyankes Angkatan 1 di Bapelkes Mataram

  • Bagikan
Pelatihan Tuberkulosis (TB) Fasyankes Angkatan 1 di Bapelkes Mataram
Pelatihan Tuberkulosis (TB) Fasyankes Angkatan 1 di Bapelkes Mataram

MATARAM, radarntb.com – Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI mengadakan pembukaan pelatihan Tuberkulosis (TB) angkatan 1 ,secara online, Senin (6/5/2024).

Pelatihan ini berlangsung selama dua periode, yaitu tanggal 6-8 Mei dan 13-15 Mei, dengan metode pembelajaran blanded learning.

Pelatihan ini diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari tiga provinsi di Indonesia, yaitu NTB, NTT, dan Maluku.

Dalam pelatihan ini, peserta akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan terkait penanganan dan pencegahan penyakit Tuberkulosis.

Pelatuhan ini dibuka oleh kepala Bapelkes Mataram, Ali Wardana, yang mewakili Direktur Peningkatan Mutu Nakes, Lupi Tri Laksono.

Ali Wardana menjelaskan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam penanganan kasus Tuberkulosis.

Peserta pelatihan diharapkan akan memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang penyakit ini, serta mampu mengaplikasikan langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat.

“Setelah mengikuti pelatihan ini para peserta diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah masing-masing,” tegas Ali.

Pelatihan ini akan menggunakan metode blended learning, yang menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka.

Peserta akan mengikuti sesi pembelajaran melalui aplikasi Zome, dan juga akan ada sesi tatap muka yang dilaksanakan secara daring.

Dijelaskan, dalam melaksanakan perannya peserta mempunyai fungsi yaitu melakukan penemuan dini terduga TB Paru, penyuluhan kesehatan sederhana terduga TB Paru, Pendampingan Terduga TB paru dan Pasien
TB paru dan pencatatan serta pelaporan sederhana terduga TB Paru oleh kader di masyarakat

“Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai Tuberkulosi,” pungkasnya.

“setelah mengikuti pelatihan peserta akan berperan dalam membantu petugas
kesehatan mendeteksi Dini TB Paru di masyarakat,” pungkasnya.

  • Bagikan
Exit mobile version