PRAYA radarntb.com – Progres pengerjaan sanitasi di wilayah Kabupaten Lombok Tengah sudah mencapai 15 persen. Program ini ditargetkan akan rampung di akhir tahun 2024.
Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lombok Tengah, Iqbal Prayadi Saputra menyatakan, pengerjaan program sanitasi dimulai sejak bulan lalu.
Pada tahun 2024 ini, Kabupaten Lombok Tengah sendiri mendapatkan program sanitasi sebanyak 798 titik yang tersebar di 14 desa di enam Kecamatan.
Desa tersebut meliputi Desa Pelambik Kecamatan Praya Barat Daya, Desa Selebung Rembiga, Janapria dan Jango Kecamatan Janapria, Desa Jelantik dan Pengenjek Kecamatan Jonggat, Desa Montong Gamang, Monggas, Muncan, Darmaji, Dasan Baru Kecamatan Kopang.
Selain itu ada di Desa Kelebuh dan Batunyala Kecamatan Praya Tengah. Terakhir di Desa Taman Indah Kecamatan Pringgarata.
“Ada 14 Desa yang mendapatkan program sanitasi tahun ini, masing-masing desa menerima 57 MCK,” kata Iqbal di Kantor Bupati, Jumat (26/7/24).
Dikatakan Iqbal, sejauh ini pengerjaan proyek sanitasi ini mencapai 15 persen. Ia mengklaim, hingga hari ini di masing-masing desa sudah terbangun belasan unit MCK.
“Rata rata 14 unit yang sudah terbangun MCK di masing-masing desa,” jelasnya.
Pengerjaan proyek menggunakan Dana Alokasi Khusus atau DAK dengan total biaya 9.528.000.000 ini terus di kebut dan di targetkan tuntas pada Desember mendatang.
Tapi, kata Iqbal, jika dilihat dari progres pengerjaanya hingga hari ini bisa saja proyek tersebut rampung lebih cepat.
“Sampai hari masih dikerjakan, dilihat dari progresnya 3 bulan bisa selesai. Tapi kita targetkan tuntas keseluruhan pada bulan Desember,” katanya.
Iqbal membeberkan, satu MCK lengkap dibangun dengan biaya 12 juta per unit. Pengerjaanya dilakukan langsung masyarakat setempat yang diawasi oleh pihak PUPR dan kejaksaan.
“Pengerjaanya swa kelola tipe 4. Jadi masyarakat melaksanakan, mengawasi langsung dan dikerjakan masyarakat yang didampingi tenaga vasilitator lapangan yang di rekrut PUPR. Dan diawasi hingga pengerjaan tuntas,” tuturnya.
Melalui program sanitasi ini diharapkan bisa mendorong masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), selain itu juga sebagai desa yang sadar jamban, sehingga terbebas dari buang air besar sembarangan.