MATARAM, radarntb.com – Puluhan Tenaga kesehatan (Nakes) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) diasah kemampuannya, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas mereka, agar dapat bekerja sesuai dengan tuntutan kinerja yang harus dicapainya.
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas mereka adalah dengan melatih mereka, sesuai dengan kemampuan yang harus dimiliki pada setiap bidang tugas yang dimiliki tenaga kesehtan.
Mewujudkan hal itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah bekerjasama dengan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI sebagai penjamin mutu, menggelar tiga pelatihan untuk puluha tenaga kesehatatan Lombok Tengah (Loteng).
Pelatihan yang diselenggarakan yaitu, pelatihan pengolahan limbah fasilitas pelayanan Kesehatan (Fasyankes), pelatihan konseling pemberian makan bayi dan anak dan pelatihan penanggulangan Tuberculosis (TBC).
Masing dilaksanakan pada tempat yang berbeda-beda dan peserta yang berbeda-beda juga, namu terpusat di Kota Mataram.
Pelatihan pengolahan limbah Fasyankes diselenggarakan di Hotel Lombok Plaza Kota Mataram, mulai tanggal 4 sampai 8 November 2024, diikuti oleh 30 tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Lombok Tengah.
Pelatihan konseling pemberian makan bayi dan anak angkatan 1 dan 2 berlangsung di Hotel Bidari Kota Mataram, mulai 4 sampai 7 November 2024, masaing-masing angkatan diikuti oleh 15 peserta sehingga berjumlah 30 orang.
Sementara pelatihan penanggulangan Tuberculosis (TBC) berlangsung di Hotel Puri Indah mulai 5 sampai 8 November 2024 dan diikuti oleh 29 peserta yang bersal dari 28 Puskesmas dan satu Laboratorium Kesehatan yang ada di Lombok Tengah.
Total yang dilatih oleh Bapelkes Mataram bersama Dinkes Kabupaten Lombok Tengah kali ini sebanyak 89 orang tenaga Kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, petugas laboratorium dan lainya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah H Suardi mengatakan, pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu organisasi merupakan aspek penting dalam rangka meningkatkan kapasitas pegawai agar pegawai dapat bekerja sesuai dengan tuntutan kinerja yang harus dicapainya.
“Hal ini juga sesuai amanat Undang-undang ASN No 5 tahun 2015 tentang ASN dan Keputusan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen ASN,” jelasnya.
Sementara alasannya menggandeng Bapelkes Mataram sebagai mitara dalam pelaksanaan peltihan tersebut, Suardi menilai Bapelkes Mataram salah satu UPT kemenkes RI yang sudah memiliki pengalaman dalam bidang penyelenggaraan pelatihan
“Disamping berpengalaman, Bapelkes Mataram juga merupakan salah satu UPT Kemenkes RI yang sudah terakreditasi B,” ujarnya.
“Jadi kami yakin dengan pengalamannya itu, Bapelkes Mataram mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas tenaga Kesehatan kami di Loteng,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Bapelkes Mataram Ali Wardana mengatakan, sebagai perpanjangan tangan atau Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI), Bapelkes Mataram berkomitmen untuk terus berupaya menjadi lebih baik, demi terciptanya derajat kesehatan masyarakat sesuai yang diharapakan pemerintah.
“Sudah menjadi tugas kami sebagai penjamin mutu pelatihan untuk menjaga kualitas pelatihan agar mendapatkan hasil yang maksimal,” jelasnya.
“Harapan kami, peserta yang mengikuit pelatihan dapat menerapkan ilmu yang didapat saat meraka bertugas ditempat tugas masing-masing, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sesuai yang diharapkan pemerintah,” pungkasnya.
