MATARAM, radarntb.com – Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI Ali Wardana membuka kegian Workshop Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin (Catin) dan Keluarga Berencana bagi Lintas Program/lintas Sektor, organisasi Profesi, LSM/NGO tingkat Kota Mataram, Rabu (13/11/2024).
Workshop kesehatan reprodukdi Catin dan KB ini terselenggara atas kerjasama Dinas Kesehatan Kota Mataram dengan Balai Pelatihan Kesehatan (BAPELKES) Mataram Kemenkes RI.
Biaya penyelenggaraan berasal dari dana alokasi khusus (DAK) Dinas Kesehatan Kota Mataram non fisik tahun anggaran (ta) 2024.
Kegiatan yang diikuti oleh 30 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk tenaga kesehatan, organisasi profesi, dan LSM ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi di Kota Mataram.
Dalam sambutannya, Kepala BAPELKES Mataram Kemenkes RI menekankan pentingnya peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Ia juga menyoroti relevansi workshop ini dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, yang memberikan mandat bagi tenaga kesehatan untuk terus mengembangkan diri.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kita untuk mewujudkan pilar ke-5 transformasi SDM Kesehatan, yaitu pengembangan kompetensi,” ujarnya.
“Dengan meningkatkan kompetensi, kita dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas kepada masyarakat,” ujar Kepala BAPELKES Mataram,” imbuhnya.
Workshop ini juga menyoroti sejumlah isu krusial terkait kesehatan reproduksi, seperti angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, prevalensi anemia pada wanita usia subur, serta masalah HIV/AIDS dan IMS.
Kepala BAPELKES Mataram menegaskan bahwa upaya peningkatan kesehatan reproduksi harus dimulai sejak dini, termasuk pada masa remaja dan calon pengantin.
“Persiapan kondisi fisik, mental, dan sosial yang baik sejak dini sangat penting untuk memastikan kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang berkualitas,” tegasnya.
“Oleh karena itu, kita perlu bekerja sama untuk memperkuat layanan kesehatan reproduksi seperti di Kota Mataram ini,” tambahnya.
Diharapkan workshop ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi di Kota Mataram.
“Dengan meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan, diharapkan dapat tercapai penurunan angka kematian ibu dan bayi, serta peningkatan kesehatan reproduksi masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya.