google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Ancaman Warga Golput Jika Jalan Tak Diperbaiki, DPRD Minta Bupati Prioritaskan Perbaikan Jalan

Ancaman Warga Golput Jika Jalan Tak Diperbaiki, DPRD Minta Bupati Prioritaskan Perbaikan Jalan

  • Bagikan
Ancaman Warga Golput Jika Jalan Tak Diperbaiki, DPRD Minta Bupati Prioritaskan Perbaikan Jalan
Ancaman Warga Golput Jika Jalan Tak Diperbaiki, DPRD Minta Bupati Prioritaskan Perbaikan Jalan

LOMBOK UTARA radarntb.com – Warga Desa Akar-Akar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU) mengancam akan melakukan golput jika jalan Batu Keruk – Lembah Pedek yang rusak berat dan menjadi perbincangan di media sosial tidak segera diperbaiki oleh Pemerintah Daerah KLU.

Keputusan ini diambil setelah warga dusun Lembah Pedek Desa Akar-Akar ketika melakukan pertemuan dengan OPD terkait yang dipimpin oleh Ketua DPRD KLU, Artadi S.sos, di Aula Kantor DPRD Lombok Utara, Rabu (6/3/2024).

Ketua DPRD Lombok Utara Artadi menjelaskan, meskipun ada janji penanganan sementara, masyarakat masih menuntut kepastian penanganan jalan yang merupakan akses vital bagi tiga dusun terdampak.

Ketua DPRD KLU, Artadi S.sos, menegaskan bahwa jalan tersebut menjadi prioritas pemda, dan penanganan sementara harus segera dilakukan.

“Jalan itu sudah menjadi skala prioritas dan sudah dibuatkan perencanaan. Tinggal sekarang menunggu eksekusi itu sudah diajukan ke pusat untuk diberikan anggaran. Masyarakat minta kepastian apakah bisa dikerjakan tahun 2024,” kata Artadi.

Ia menyoroti tanggung jawab Bupati H. Djohan Sjamsu untuk menanggapi kekecewaan warga, yang bahkan mengancam akan golput pada Pemilihan Kepala Daerah akhir tahun ini.

Artadi menekankan bahwa alasan anggaran tidak bisa dijadikan pembenaran, dan Bupati harus bertanggung jawab atas janji-janji yang belum terpenuhi.

“Faktor anggaran bukan menjadi soal, selagi bupati mau apa yang bukan program prioritas bisa digeser untuk penanganan jalan itu dulu” kata Artadi.

Keputusan warga untuk mengancam golput dipandang sebagai preseden buruk bagi Pemda KLU, terutama setelah janji-janji yang diberikan Bupati dalam program 100 hari kerja belum terealisasi.

Masyarakat terus menekan pemerintah untuk memberikan kepastian mengenai perbaikan jalan tersebut, dan mengancam akan mengambil tindakan lebih lanjut jika aspirasi mereka tidak direspon dengan serius.

Kepala Dusun Lembah Pedeq, Abul Hamid, menyatakan bahwa meskipun dirinya harus setuju dengan jawaban pemerintah, kekecewaan warga akan disampaikan kepada masyarakat.

“Mau tidak mau apa yang kita dapatkan hari ini akan kita sampaikan ke masyarakat. Kita akan terus tuntut pemerintah sampai jalan ini bisa diperbaiki,” ujarnya.

Masyarakat di tiga dusun yang terdampak jalan tersebut bahkan mengancam akan melakukan golput pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akhir tahun ini jika aspirasi mereka tidak direspon oleh Bupati H. Djohan Sjamsu.

“Warga saya sendiri (yang bilang akan golput) dan itu akan terlaksana, bahkan di video sudah menyebar warga di 3 dusun mengancam golput,” tegasnya.

“Jalan ini sudah 2 kali ditanami pohon pisang, kalau sampai tidak digubris maka kita tidak tahu bisa menjaga kondusifitas dibawah atau tidak,” imbuhnya.

Warga merasa kecewa karena jalan tersebut sebelumnya sudah dijanjikan akan diperbaiki, bahkan saat Bupati Djohan menggalang program 100 hari kerja pasca dilantik.

Kekecewaan warga ini akan terus digalakkan sampai keinginan mereka terpenuhi. Jika tidak, mereka mengancam akan menggedor kantor bupati dan OPD dengan massa yang lebih banyak lagi.

“Kalau tidak kita akan turunkan massa menggedor kantor bupati dan dinas. Kami sudah lelah dengan janji janji palsu bupati,” tutupnya. (Ten*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *