google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Bapelkes Mataram Gelar Pelatihan Skrining BBL dan Hepatitis B Untuk 4 Provinsi - Radar NTB

Bapelkes Mataram Gelar Pelatihan Skrining BBL dan Hepatitis B Untuk 4 Provinsi

  • Bagikan
Bapelkes Mataram Gelar Pelatihan Skrining BBL dan Hepatitis B Untuk 4 Provinsi
Bapelkes Mataram Gelar Pelatihan Skrining BBL dan Hepatitis B Untuk 4 Provinsi

MATARAM radarntb.com – Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) gelar pelatihan Skrining BBL dan Hepatitis B untuk 4 Provinsi di Indonesia bagian timur.

Provinsi yang dimaksud yakni, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Provinsi Maluku.

Pelatihan yang digelar Bapelkes Mataram untuk 4 Provinsi tersebut yakni, Skrining Bayi Baru Lahir (BBL) gelombang 7 dan Pelatihan Hepatitis B gelombang 3.

Pelatihan Skrining Bayi Baru Lahir (BBL) dilaksanakan secara full daring, sedangkan Pelatihan Pelayanan Hepatitis B dilaksanakan secara blended learning artinya dilaksanakan secara langsung dan tidak langsung melalui aplikasi zoom.

Pembukaan pelatihan ini berlangsung secara daring melalui aplikasi zoom oleh Direktur Peningkatan (Dirkat) Mutu Tenaga Kesehatan (Nakes) Kemenkes RI Lupi Trilaksono, S.F, M.M, Apt yang diwakilkan Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI Ali Wardana, Selasa (21/11/2023).

Dalam keterangan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram dalam akun resminya Ali Wardana menekankan pentingnya kedua pelatihan ini sebagai prioritas nasional dan juga sebagai bagian dari penuntasan masalah hepatitis dan BBL di wilayah provinsi Bali, NTB, NTT dan Maluku.

“kedua pelatihan ini sebagai prioritas nasional dan juga sebagai bagian dari penuntasan masalah hepatitis dan BBL di wilayah provinsi Bali, NTB, NTT dan Maluku,” jelasnya.

Diketahui bahwa kedua pelatihan ini penting dilaksanakan sesuai dengan tujuannya masing masing.

Seperti yang diungkapkan Ali Wardana pada rilis sebelumnya, tujuan dari Skrining Bayi Baru Lahir adalah untuk mengetahui kelainan pada anak sedini mungkin dimana gejala klinis belum muncul.

Selain itu untuk dapat memberikan intervensi sedini mungkin guna mencegah kecacatan atau kematian bayi yang pada akhirnya dapat mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak.

“Upaya penurunan angka kematian anak dalam mencapai target SDGs harus diiringi dengan peningkatan kualitas hidup anak dimana salah satu upayanya adalah dilakukannya deteksi kesehatan sedini mungkin bahkan sejak bayi baru lahir yang dilakukan melalui skrining bayi baru lahir,” jelasnya.

Sementara untuk pelatihan Hepatitis B Indonesia memiliki target eliminasi tahun 2030 mendatang dan hepatitis C tahun 2040.

Strategi penanggulangan hepatitis virus yaitu triple eliminasi mulai dari pencegahan, surveilans dan penemuan kasus, dan penanganan kasus, serta dilandasi dengan kegiatan promosi kesehatan.

Sehubungan dengan hal tersebut, dan terkait fokus eliminasi penularan hepatitis B ibu hamil dan populasi lain yang mempunyai faktor risiko tertentu, maka petugas pelaksana program hepatitis di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai garda depan memiliki peran yang sangat penting dan harus kompeten.

Untuk itu dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas pelaksana program hepatitis di FKTP maka dilakukan pelatihan pengelolaan layanan Hepatitis B bagi petugas pelaksana program hepatitis di FKTP.

Untuk itu, Pelatihan Pengelolaan Layanan Hepatitis B Bagi Petugas Pelaksana Program Hepatitis di FKTP ini dilakukan sebagai upaya dalam membekali Petugas Pelaksana Program Hepatitis di FKTP dalam melakukan Pengelolaan Layanan Hepatitis B.

Sehingga nantinya mereka dapat memberikan layanan sesuai dengan ketentuan yang akan berdampak pada tujuan eliminasi hepatitis B.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *