LOMBOK UTARA, radarntb.com – Upaya pencegahan stunting di Kabupaten Lombok Utara terus digencarkan melalui kolaborasi lintas sektor yang kreatif dan inovatif. Selasa (7/10/2025), Bhayangkari Cabang Lombok Utara menggandeng PAUD Chili Community House menggelar lomba memasak makanan bergizi sebagai ruang edukasi langsung bagi para ibu.
Bertempat di Aula Sarja Arya Racana Polres Lombok Utara, kegiatan bertema “Masakan Sederhana, Murah, Bergizi, Cegah Stunting, Cerdaskan Anak Bangsa” ini diikuti oleh 34 wali murid yang terbagi dalam 17 kelompok. Para peserta ditantang untuk berkreasi membuat menu sehat tanpa menggunakan MSG, dengan pendampingan langsung dari tenaga medis Poliklinik Polres Lombok Utara (Dokkes).
Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, menjelaskan bahwa kegiatan ini lahir dari kesamaan visi dan kepedulian terhadap pola makan anak dan pentingnya gizi seimbang dalam keluarga.
“Ini sebenarnya gayung bersambut. Saya menginisiasi, dan teman-teman di Chili mendukung penuh. Para ibu di Chili sangat peduli dengan apa yang disantap anak-anaknya,” ujar Ny. Heny. Ia menilai lomba memasak ini bukan sekadar ajang unjuk kebolehan, tetapi juga bentuk evaluasi langsung terhadap pemahaman orang tua mengenai makanan sehat.
“Ibu adalah guru pertama dan panutan utama bagi anak-anaknya. Pencegahan (stunting) jauh lebih penting dan lebih murah dibanding pengobatan,” terang Heny.
Ia juga mengingatkan bahwa stunting seringkali dianggap tidak berbahaya, padahal dampaknya sangat besar. “Stunting adalah penghambat generasi emas—musuh kita bersama,” imbuhnya.
Pendiri Chili Community House, Noor Ain Hussin, Ph.D., menyambut baik kolaborasi ini. Ia menuturkan bahwa kerja sama ini berfokus pada pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan keluarga.
“Dari situ muncul ide lomba memasak bergizi—edukatif, menyenangkan, dan mudah diterima masyarakat,” kata Noor Ain. Chili Community House sendiri menerapkan pendekatan learning by doing atau belajar sambil melakukan.
Anak-anak diajak menanam sayuran, mengolah, dan mengenal cita rasa alami tanpa bahan tambahan, mengajarkan bahwa makanan sehat bisa diperoleh dari bahan lokal sederhana.
“Kebiasaan makan terbentuk di rumah. Saat orang tua ikut terlibat dalam kegiatan seperti ini, mereka menjadi teladan nyata bagi anak-anak,” katanya.
Ia menambahkan, kolaborasi Bhayangkari dan Polres ini menunjukkan gotong royong dalam membangun generasi sehat dan cerdas, di mana stunting adalah masalah sosial dan pendidikan, bukan hanya kesehatan.
Kegiatan kolaboratif ini juga dirangkai dengan program Polisi Sahabat Anak yang melibatkan 110 anak PAUD Chili House. Mereka diajak berkeliling dan mengenal tugas-tugas kepolisian di Mapolres Lombok Utara sebagai bagian dari edukasi karakter dan disiplin sejak dini.
“Anak-anak perlu tahu bahwa keamanan dan ketertiban adalah hasil kerja sama semua pihak. Dukungan gizi yang baik juga membentuk calon pemimpin masa depan,” tambah Ny. Heny.
Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, S.I.K., menyampaikan apresiasi dan dukungannya penuh terhadap inisiasi Bhayangkari dalam pencegahan stunting.
“Polres Lombok Utara akan terus mendukung setiap kegiatan sosial yang membawa dampak positif,” ujarnya.
AKBP Agus Purwanta juga menekankan bahwa Bhayangkari memiliki peran strategis sebagai mitra sosial Polri dalam memperkuat kesejahteraan masyarakat.
Kolaborasi antara Bhayangkari Lombok Utara dan Chili Community House membuktikan bahwa pencegahan stunting dapat dimulai dari langkah sederhana: dapur keluarga.
Melalui edukasi, kreativitas, dan semangat gotong royong, para ibu didorong menjadi garda terdepan dalam membangun generasi Lombok Utara yang sehat dan cerdas.
Gerakan dari dapur ini mencerminkan nilai-nilai Bhayangkari dan semangat kepolisian yang humanis—mengayomi bukan hanya dalam keamanan, tetapi juga dalam kehidupan sosial masyarakat. Pesan penutup yang digaungkan Ny. Heny Agus Purwanta adalah, “Sajian penuh gizi untuk Lombok Utara bebas stunting.”
