Jakarta – Bupati Lombok Tengah, Haji Lalu Pathul Bahri menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Sabtu 06 Maret 2024.
Penghargaan berupa sertifikat di berikan langsung Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin di Grand Ballroom Hotel Sahid Jakarta saat acara Peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) atau Penyakit Tropis Terabaikan Sedunia tahun 2024.
Penghargaan tersebut merupakan dedikasi Bupati Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah provinsi NTB sebagai kabupaten Bebas Penyakit Frambusia.
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu dari 99 kabupaten se-Indonesia yang meraih penghargaan ini.
Sementara itu, penyakit Frambusia ini adalah penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum Pertenue.
Penyakit ini biasanya melanda negara-negara tropis yang mempunyai sanitasi buruk, dimana dapat menular melalui cairan dan kulit yang terluka.
Resiko terburuk akibat penyakit kulit ini adalah penampilan fisik atau gangguan sosialisasi. Oleh sebab itu Kemenkes RI menaruh perhatian yang serius terhadap penyakit ini lantaran sifatnya yang menular menahun dan sering kambuh.
Usai menerima penghargaan tersebut, Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri menyampaikan, Pemkab Loteng melalui Dinas Kesehatan dengan 29 Puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan telah berhasil menekan munculnya penyakit tersebut selama sekian puluh tahun.
“alhamdulillah berkat upaya yang dilakukan secara sungguh-sungguh secara bersama baik lintas program, lintas sektor, organisasi profesi kesehatan, elemen masyarakat dan dukungan Dinas Kesehatan Provinsi NTB.” kata Bupati.
Pada kesempatan itu, Bupati mengucapkan terimakasih kepada Dinas Kesehatan dan semua Dinas terkait yang terlibat dalam mensukseskan Lombok Tengah bebas penyakit Frambusia.
“sejak tahun 2023 Lombok Tengah telah meraih STBM 5 PILAR dan berimplikasi tahun ini Lombok Tengah meraih Kabupaten Bebas Frambusia.” Ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes), Dr. Suardi menyampaikan komitmennya dalam memertahankan Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sebagai Kabupaten bebas penyakit Frambusia.
Pernyataan itu ia sampaikan usai mendampingi bupati Lombok Tengah, H. L. Pathul Bahri SIP, MAP menerima penghargaan sebagai Kabupaten bebas penyakit Frambusia.
Dikatakan Dr. Suardi, untuk tahun-tahun yang akan datang pihaknya akan terus berupaya melakukan pencegahan dengan langkah langkah strategis sebagai komitmennya dalam mempertahankan kabupaten Lombok Tengah Bebas Frambusia.
Dengan begitu diharapkannya semua stakeholder bisa membantu dan bersinergi untuk mencapai tujuan tersebut.
“untuk itu, perlu sinergitas untuk menggerakkan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan kolaborasi, kerjasama dalam mendukung Indonesia Bebas Frambusia pada tahun 2027.” Ucapnya.
Pada kesempatan itu dia ucap terimakasih yang tiada terhingga kepada Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah yang selalu mendukung dan memotivasi semua OPD sebagai khadam untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“di bidang kesehatan beliau memberikan dukungan penuh, yang terbukti dengan menyekolahkan gratis anak yatim tahfiz Qur’an untuk menjadi dokter dalam menyiapkan kuantitas SDM kesehatan.” Tuturnya.
Dipaparkannya, selain menyekolahkan gratis anak yatim tahfiz Quran, Pemda setempat juga telah membangun Universal Health Coverage (UHC) , membangun sarana Puskesmas, rehabilitasi Pustu dan Polindes dan mendorong peningkatan status Puskesmas Kopang menjadi Rumah Sakit Pratama.
Tidak itu saja, Pemda juga telah meningkatkan status Rumah Sakit Praya Lombok Tengah dari Rumah Sakit type C menjadi Rumah Sakit type B.
Diharapkan, status Rumah Sakit Praya Loteng ini bisa memberikan akses pelayanan rujukan cepat terlayani, terjangkau dan kualitas pelayanan semakin baik, sehingga pada akhirnya derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat menuju Lombok Tengah Bersatu Jaya.