Radarntb.com – Mataram – Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Selaparang menggelar Seminar Kepemimpinan dalam rangka penguatan kepemimpinan bagi Kepala Sekolah dengan tema “membangun nilai, integritas, kepercayaan, jaringan informal dan informal” yang berlangsung di Wisma Guru Gedung PGRI Provinsi NTB Kamis, (28/11/2024).
Seminar ini menghadirkan seluruh kepala sekolah di lingkup kecamatan Selaparang dan perwakilan kepala sekolah dari masing-masing kecamatan se-kota Mataram. Hadir sebagai Narasumber H. Didik Sumardi, anggota Komisi V DPRD Provinsi NTB dan Aidy Furqon, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB.
Dalam pemaparannya H. Didi Sumardi menjelaskan bahwa kepemimpinan kepala sekolah perlu diperkuat agar mutu sekolah bisa meningkat. Seorang kepala sekolah kini harus fokus sebagai manajer sekolah yang bertugas meningkatkan mutu sekolah.
“Kepemimpinan kepala sekolah mutlak diperlukan, karena tugas pokok seorang kepala sekolah tidak lagi merangkap guru, tetapi fokus sebagai manajer sekolah,” katanya saat menyampaikan materi.
Ia berpedoman kepala ummu ya ummu khalifah, nilai yang dihidupkan dalam diri seseorang, tidak ada seseorangpun yang dibenci dan munculkan iner beauty (aura) yang baik.
Sementara itu Aidy Furqon membagi kepemimpinan menjadi 5P atau dikenal dengan istilah The power of 5P yaitu profile, penampilan, pelayanan, peran serta dan prestasi. Ia juga menjelaskan tentang perbedaan leader dan manager. Leader dibagi menjadi visionary, couch, serve, dan fasilitatory. Sedangkan manager dibagi menjadi planing, organizing, actualiting dan control.
“Tips menjadi pemimpin yang baik, maka buatlah perencanana setiap semester melalui tangga program/target selama enam bulan dan terus ditingkatkan setiap tahunnya, perubahan sedikit-demi sedikit dan bertahap,” paparnya.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa penguatan kepemimpinan kepala sekolah ini selaras dengan kebijakan pemerintah pusat melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 6 tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
“Seorang kepala sekolah kini harus fokus sebagai seorang manajer sekolah yang bertugas meningkatkan mutu sekolah, sehingga siswa bisa belajar optimal. Kami berharap program ini dapat mengembangkan model-model pelatihan kepemimpinan inovatif lainnya. Termasuk penggunaan teknologi informasi dan kemitraan antar-kepala sekolah,” jelas Furqon.
Menurutnya materi pelatihan berfokus pada keterampilan kepemimpinan sangat diperlukan agar kepala sekolah dapat berfungsi lebih efektif. Upaya peningkatan kepemimpinan kepala sekolah melalui program Inspirasi merupakan salah satu area yang memiliki peluang besar untuk para pegiat filantropi agar dapat memicu dampak yang besar di Indonesia.
“Selain filantropi, kami percaya bahwa keterlibatan pemerintah sangat penting untuk keberhasilan program yang telah direncanakan,” ujarnya. (Red)