PRAYA radarntb.com – Ketua Gerakan Peduli Anti Narkotika atau GPAN Lombok Tengah, Lalu Subadri menilai Kapolres Lombok Tengah (Loteng) angkuh alias sombong.
Hal itu ia ungkapkan lantaran Kapolres Lombok Tengah diduga enggan menemui peserta aksi unjuk rasa, Senin 1/4/24.
“kami merasa kecewa dan mengecam tindakan angkuhnya Kapolres Lombok Tengah. Maka kami minta kepada Kapolda Nusa Tenggara Barat untuk segera ambil sikap untuk mencopot Kapolres Lombok Tengah karena tidak punya etika.” Ungkapnya usai unjuk rasa berlangsung bersama belasan LSM di Mako Polres Lombok Tengah.
“kami mengutuk, mengecam tindakan Kapolres yang tidak menemui masyarakat, yang tidak ada etikad baik untuk menemui kami.” Tegasnya kembali.
Pemilik Badri Foundation itu mengaku bahwa pihaknya sebelum itu sudah melayangkan surat aksi agar bisa ditemui langsung oleh Kapolres.
“kita sudah bersurat dua kali, pertama tidak keluar dua pun tidak keluar.” Ucapnya.
Menurut dia, jika bertemu pihaknya akan berdiskusi banyak hal dengan Kapolres terkait berbagai dugaan korupsi di internal Polres Loteng.
“kita bahas tentang berbagai persoalan korupsi yang terjadi di Polres Lombok Tengah.” Jelas dia.
Ditegaskannya, Kapolres sudah mengakui adanya pungli di Satuan Tahti seperti yang disampaikannya di media online.
Namun dikatakan Badri sapaannya, bukan di Satuan Tahti saja pungli terjadi, melainkan di unit-unit Satuan lainnya.
“tadi saya baca, Kapolres Lombok Tengah sudah mengakui, tapi mengakunya di media ternyata benar ada pungli di Tahti. Tetapi yang kita ungkap ini bukan di Tahti saja, di satnarkoba, di satreskrim, lantas dan sebagainya.” Beber Badri.
“dan ada hal yang penting lagi, operasional anggota di potong oleh Kapolres Lombok Tengah, kalau tidak salah sekitar 40 persen yang dipotong operasional anggota itu sendiri.” Imbuhnya.
Diketahui, ada 4 tuntutan masa aksi unjuk rasa hari ini.
1. Peningkatan kualitas penegakan hukum yang profesional dengan menjunjung hak asasi manusia di Polres Lombok Tengah.
2. Stop pungli (pungutan liar) di semua unit Polres (Sat Reskrim, Sat Narkoba, Sat Lantas, Sat Tahti).
3. Tindak tegas semua oknum yang terlibat pungli.
4. Menuntut Kapolres yang menjabat mundur dari jabatannya.
“kami tidak mau ditemui oleh siapapun kecuali Kapolres Lombok Tengah. Karena disini dia selaku penanggung jawab, selaku Kapolres Lombok Tengah untuk menjawab tuntutan tuntutan kami.” Tegasnya.
Sebab tidak ditemuinya, ia pun mengancam akan kembali berunjuk rasa besok (Selasa 2/4/24) dengan masa yang lebih banyak lagi.
“besok pagi kita akan aksi. Kita tidak akan pakai surat lagi karena dia tidak beretika maka kami tidak akan beretika karena dua kali kami sudah beretika.” Ucapnya.
Pada kesempatan itu juga disampaikan dia bahwa pihaknya akan melaporkan Kapolres Lombok Tengah ke Polda Nusa Tenggara Barat.
“kita sekarang akan ke polda laporkan Kapolres Lombok Tengah terkait etika di propam Polda NTB. Ya kita berangkat langsung ke Polda, kita ditunggu disana kadiv propam polda NTB. Data data sudah kami kantongi, sudah kami persiapkan data data korupsi yang ada di Polres Lombok Tengah.” Ungkap Badri.
“dan intinya satu, kami minta Polda NTB untuk segera mencopot Kapolres Lombok Tengah.” Pintanya mengakhiri.