Lombok Tengah – Madrasah Aliyah (MA) Nurul Jannah NWDI Ampenan kembali melaksanakan kegiatan Belajar di Alam (BDA), sebuah program pembelajaran di luar kelas yang rutin digelar setiap tiga bulan sekali. Kegiatan kali ini dilaksanakan di Desa Adat Sade, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, dan dilanjutkan ke Pantai Kuta Mandalika, Sabtu (18/10).
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh siswa dan guru ini bertujuan memperluas wawasan peserta didik melalui pembelajaran langsung di lapangan, sekaligus menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dan kepedulian terhadap lingkungan.
Wakil Kepala MA Nurul Jannah NWDI Ampenan bidang Kesiswaan, H. Moh. Ramli, mengatakan kegiatan Belajar di Alam merupakan inovasi pembelajaran untuk menumbuhkan semangat belajar yang menyenangkan dan kontekstual.
“Kami ingin siswa tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya sasak yang sarat makna. dengan begitu, mereka mampu menghargai warisan budaya daerah dan membentuk karakter yang berakhlak serta berwawasan luas” ujarnya.
– Sosialisasi Ramah Perempuan di Masjid Belek
Rangkaian kegiatan BDA kali ini diawali dengan sosialisasi ramah perempuan yang digelar di Masjid Belek Desa Sade. Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri dari mahasiswa UIN Mataram yang bekerja sama dengan Program Pengenalan Lapangan (PPL) UIN Mataram.
Dalam sosialisasi ini, para siswa diajak berdiskusi mengenai pentingnya menghormati peran perempuan dalam kehidupan sosial, keluarga, dan pendidikan. Materi juga menekankan pentingnya membangun lingkungan yang aman, setara, dan saling menghargai.
Salah satu pemateri dari UIN Mataram menjelaskan bahwa edukasi ramah perempuan sangat penting dikenalkan di lingkungan sekolah.
“Kesadaran menghormati perempuan dan menjunjung kesetaraan harus dimulai sejak remaja. ini bagian dari pembangunan generasi beradap dan berempati” jelasnya.
– Mengenal Budaya Sasak dan Alam Lombok
Setelah kegiatan di Masjid Belek, para siswa berkeliling Desa Adat Sade untuk mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat Sasak. Mereka mempelajari struktur rumah tradisional, proses menenun kain khas, serta tradisi sosial yang masih terjaga kuat di tengah perkembangan zaman.
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Pantai Kuta Mandalika, tempat siswa melakukan refleksi, permainan edukatif, dan pembelajaran di alam terbuka. Suasana belajar terasa menyenangkan di tengah panorama pesisir selatan Lombok yang memukau.
Salah seorang siswa Fazila Kelas X , mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini.
“Kami bisa belajar langsung tentang budaya sasak dan juga mendapatkan ilmu baru tentang kesetaraan perempuan serta perempuan itu layak dijaga. belajarnya seru dan tidak membosankan”, ujarnya
Program Belajar di Alam yang menjadi kegiatan rutin setiap tiga bulan ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat belajar aktif, memperkuat karakter, serta menanamkan kepedulian terhadap budaya dan lingkungan di kalangan peserta didik MA Nurul Jannah NWDI Ampenan. (Red)
