MATARAM radarntb.com – Upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan (Yankes) Mata di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan digelarnya Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Gangguan Penglihatan dan Kebutaan bagi dokter dan perawat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) angkatan IV.
Pelatihan ini merupakan hasil kerjasama antara Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dan The Fred Hollows Foundation (FHF) sebagai penyedia anggaran.
Sebagai penjamin mutu pelatihan, Bapelkes Mataram berharap agar pelatihan ini berjalan dengan lancar dan semua peserta serius mengikuti pelatihan.
Kepala Bapelkes Mataram, Ali Wardana menyatakan bahwa, sebagai penjamin mutu pelatihan yang ditugaskan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk wilayah Indonesia bagian Timur, ia berharap agar peserta mengikuti pelatihan ini dengan serius.
Ia juga menekankan pentingnya para petugas kesehatan di tingkat pertama untuk menjalankan tugas dengan baik dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama kepada warga yang memiliki gangguan penglihatan.
“selaku penjamin mutu pelatihan yang ditugaskan Kemenkes RI untuk wilayah Indonesia bagian Timur, kami berharap peserta serius mengikuti pelatihan ini,” kata Kepala Bapelkes Mataram Ali Wardana, usai menghadiri pembukaan Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Gangguan Penglihatan dan Kebutaan bagi dokter dan perawat FKTP angkatan IV NTB, di Hotel Golden Palace, Kota Mataram (18/2/2023).
“mereka selaku petugas kesehatan ditingkat pertama dapat menjalankan tugas dengan baik, dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, wabil khusus terhadap warga yang memiliki gangguan penglihatan,” tegasnya.
Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari puskesmas di berbagai kabupaten/kota se-NTB. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para tenaga kesehatan dalam mendeteksi dini dan menangani gangguan penglihatan dan kebutaan.
Dalam sambutannya saat membuka pelatihan, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, menekankan pentingnya upaya pencegahan dan pengendalian gangguan penglihatan dan kebutaan.
Ia menyatakan bahwa gangguan penglihatan dan kebutaan dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang, termasuk kemampuannya untuk bekerja dan belajar. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang komprehensif untuk mencegah dan mengendalikan masalah ini.
“Gangguan penglihatan dan kebutaan dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang, termasuk kemampuannya untuk bekerja dan belajar,” tegasnya.
“Oleh karena itu, diperlukan upaya yang komprehensif untuk mencegah dan mengendalikan masalah ini,” ujar dr. Hamzi.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang kesehatan mata, baik dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Bapelkes Mataram, maupun FHF.
Materi yang disampaikan meliputi epidemiologi gangguan penglihatan dan kebutaan, deteksi dini dan tatalaksana gangguan penglihatan dan kebutaan, promosi kesehatan mata, upaya penanggulangan katarak, dan rehabilitasi penglihatan.
Selain itu, peserta juga akan mengikuti praktik lapangan di puskesmas.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menangani kasus-kasus gangguan penglihatan dan kebutaan di wilayah kerja mereka.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan kualitas pelayanan kesehatan mata di NTB dapat terus meningkat.