MATARAM radarntb.com – Dalam rangka memperingati hari kesehatan Nasional (HKN) ke-59 tahun 2023 ini, Bapelkes Mataram dan Dinkes NTB menggelar seminar kesehatan, Sabtu (11/11/2023).
Seminar Kesehatan dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional Ke-59 Tahun 2023 ini, diselenggarakan secara Hybrid dengan tema “Kualitas Manusia Provinsi Nusa Tenggara Barat di Masa Depan”.
Pelaksanaan seminar kesehatan tersebut, diselenggarakan secara offline dan online melalui Aplikasi Zoom, terpusat di Kantor Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram.
Tercatat, peserta yang mengikuti kegiatan seminar kesehatan tersebut berjumlah 219 orang, antaranya, secara online berjumlah 194 orang.
Sementara peserta yang mengikuti seminar secara ofline di Kantor Bapelkes Mataram, berjumlah 25 orang terdiri dari ASN dan umum.
Tentunya mereka yang mengikuti kegiatan ini, berasal dari sepuluh kabupaten dan Kota di Nusa Tenggara Barat (NTB), terdiri dari, ASN, Mahasiswa/i, umum dan warga.
Dalam sambutannya Kepala Bapelkes Mataram Kemenkes RI Ali Wardana mengajak semua peserta ucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karunia, rahmat dan ridho-Nya, seminar kesehatan nasional dalam Ra gka peringatan HKN ke-59 tersebut dapat terlaksana dengan baik.
Ali menjelaskan, kondisi Indeks Pembangunan Manusia Indonesia (IPM) pada Tahun 2023 memiliki nilai yang cukup baik yaitu 72,91 dengan tren yang selalu naik dimana 2010-2022 rata-rata meningkat 0,77 persen per tahun.
“Dimensi IPM terbagi menjadi dimensi umur panjang dan hidup sehat yang meningkat 0,28 persen di tahun 2023 dari 71,85 tahun 2022,” ungkapnya.
“dimensi pengetahuan yang meningkat menjadi 13,10 di 2023, dimensi standar hidup layak meningkat dari 323 ribu rupiah (2,90%) dibanding tahun 2022,” ungkapnya.
Harapan dan strategi telah di implementasikan dalam rangka meningkatkan IPM khususnya di Provinsi NTB.
, hal itu terlihat dari adanya peningkatan IPM NTB pada tahun 2022, pada angka 68.65 meningkat 0.4 poin dari tahun sebelumnya namun saat ini IPM NTB masih pada nomor urut 29 dari 34 Provinsi.
Angka Harapan Hidup (AHH) menjadi salah satu indikator IPM, dimana, tahun 2021 AHH Provinsi NTB berada di angka 66.69/tahun.
“Angka ini masih di bawah target provinsi NTB tahun 2021 yaitu 66.78 tahun,” tegasnya.
Dikatakan, masih kurangnya capaian NTB menjadi Pekerjaan rumah bersama bagi seluruh masyarakat di Nusa Tenggara Barat.
“strategi pemerintah daerah sebagai implementasi transformasi sistem kesehatan nasional sesuai 6 pilar dalam transformasi kesehatan yang disosialisasikan oleh Kemenkes,” bebernya.
Ke-6 pilar tersebut yakni: layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, serta teknologi kesehatan.
Dari ke-6 pilar tersebut, Ali berharap Pemerintah Daerah dapat menyusun perencanaan pembangunan kesehatan di daerah.
Dikatakan, strategi nyata yang dapat dilakukan antara lain mengutamakan tindakan promotif dan preventif.
Memprioritaskan pembangunan Manusia kesehatan, memenuhi layanan kesehatan di seluruh Indonesia, pemerataan dokter spesialis, serta memanfaatkan perkembangan teknologi dalam memberikan layanan kesehatan.
Ali berharap, strategi atau Intervensi sejak dini yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia di Provinsi NTB perlu diketahui agar dapat diimplementasikan oleh seluruh Masyarakat Provinsi NTB.
“oleh karena itu, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional Ke-59 ini, perlu di selenggarakan seminar dengan tujuan Membuka wawasan tentang kualitas Sumber Daya Manusia NTB di masa depan,” katanya.
“meningkatkan pengetahuan tentang intervensi yang bisa dilakukan sejak dini untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia,” tutupnya.
Pembicara yang dihadirkan dalam seminar tersebut antaranya: Kadikes Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri, dr Wilya Isnaeni, dr Subhan Rahim.
Sementara untuk pembahas, Bapelkes Mataram dan Dinkes NTB menghadirkan Prof. dr Suryani As’ad dan Dr Hanung Prasetya.
Selaku moderator dalam kegiatan seminar kesehatan oleh Bapelkes Mataram dan Dinkes NTB ini, yakni dr I Putu Diatmika M Biomed.