google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms PLT Dirut Peningkatan Mutu Kemenkes RI Membuka 3 Pelatihan di Bapelkes Mataram - Radar NTB

PLT Dirut Peningkatan Mutu Kemenkes RI Membuka 3 Pelatihan di Bapelkes Mataram

  • Bagikan
PLT Dirut Peningkatan Mutu Kemenkes RI Membuka 3 Pelatihan di Bapelkes Mataram
PLT Dirut Peningkatan Mutu Kemenkes RI Membuka 3 Pelatihan di Bapelkes Mataram

MATARAM radarntb.com – PLT Dirut Peningkatan Mutu Kemenkes RI, melalui Zoom, membuka tiga pelatihan yang diadakan oleh Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI, Senin (22/5/2023).

Tiga pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI itu yakni Pelatihan Perkesmas Angkatan III NTB, Perkesmas Angkatan IV Bali dan Gizi Bencana Angkatan II.

Dalam sambutannya PLT Dirut Peningkatan Mutu Kemenkes RI Anna Kurniati, S.K.M., M.A., Ph.D. mengatakan, dampak akibat bencana alam gempa bumi tahun 2018 di pulau Lombok secara fisik umumnya adalah rusaknya berbagai sarana dan prasarana fisik seperti permukiman, bangunan fasilitas pelayanan umum dan sarana transportasi serta fasilitas umum lainnya.

Namun demikian, kata dia, dampak yang lebih mendasar adalah timbulnya permasalahan kesehatan dan gizi pada kelompok terdampak bencana akibat rusaknya sarana pelayanan kesehatan, terputusnya jalur distribusi pangan, rusaknya sarana air bersih dan sanitasi lingkungan yang buruk.

“Permasalahan gizi pada situasi bencana yang sering terjadi adalah meningkatnya angka kurang gizi, defisiensi mikronutrien, dan dalam beberapa konteks kekurangan gizi kronis,” jelasnya.

“Kondisi rawan bencana serta adanya permasalahan gizi menuntut kesiapan dari setiap pemangku kepentingan untuk dapat melakukan penanganan gizi yang tepat ketika bencana,” tambahnya.

Ia mengatakan, Pelatihan Gizi Bencana Angkatan 1 yang telah dilaksanakan dan 11 angkatan berikutnya merupakan kegiatan yang berfokus pada peningkatan kapasitas petugas di tingkat provinsi sampai  kabupaten/kota dalam melakukan koordinasi dan penanganan gizi bencana secara komprehensif.

“Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No 75 tahun 2019 tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan, serta PMK no 4 tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum bidang Kesehatan,” jelasnya.

“Regulasi-regulasi ini mengamanatkan bahwa penanggulangan gizi pada situasi bencana dan krisis kesehatan menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta masyarakat,” imbuhnya.

Ia berpesan, setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan dapat berperan sebagai pengelola penanganan gizi pada masa tanggap darurat bencana yang tergabung dalam mekanisme sub klaster gizi serta memahami  mekanisme koordinasi pelaksanaannya.

Ia ucapkan selamat kepada semua peserta, dan sampaikan salam kami kepada pimpinan Bapak/Ibu. Selamat melanjutkan rutinitas aktivitas kantor seperti semula.

“Terima kasih atas saran-saran dan masukan untuk Bapelkes Mataram, akan kami tindak lanjuti demi perbaikan pelaksanaan pelatihan kedepannya,” ucapnya.

Selain itu ia juga ucapkan terima kasih kepada Kepala Bapelkes Mataram, tim fasilitator dari Subdit Gizi KIA Kemenkes RI, Fasilitator dari Dikes Provinsi NTB serta panitia penyelenggara dan semua pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini.

“Mohon do’anya semoga Bapelkes Mataram kedepannya semakin maju dan professional dalam memberikan pelayanan khususnya dalam bidang kediklatan,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *