MATARAM, radarntb.com – Ajang bergengsi Motocross Grand Prix (MXGP) Lombok 2024 turut dimeriahkan oleh tiga pembalap muda berbakat asal Indonesia di kelas MX2. Mereka adalah Delvintor Alfarizi dan Muhammad Arsenio Algifari dari tim JM Racing Astra Honda, serta Nakami Vidi Makarim yang turun sebagai wildcard.
Ketiga pembalap ini menunjukkan semangat pantang menyerah dalam menghadapi persaingan ketat para pembalap internasional.
“ya ada tiga pembalap Indonesia yang ikut berlaga di MX2 MXG Lombok 2024 ini,” kata National Media Officer MXGP Indonesia Baiq Yulia, Sabtu (29/6/2024).
“salah satu dari yang tiga tersebut berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni Nakami Vidi Makarim,” imbuhnya.
Meskipun belum mampu bersaing di papan atas, mereka tetap memberikan perlawanan sengit dan menunjukkan potensi mereka di masa depan.
Berikut profil singkat ketiga pembalap Indonesia tersebut:
Delvintor Alfarizi: Pembalap muda berusia 18 tahun ini berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Alfarizi telah menunjukkan bakat motocrossnya sejak usia dini dan telah mengikuti berbagai kejuaraan nasional dan internasional.
Muhammad Arsenio Algifari: Algifari, yang juga berusia 18 tahun, merupakan rekan satu tim Alfarizi di JM Racing Astra Honda. Pembalap asal Jawa Barat ini dikenal dengan gaya balapnya yang agresif dan pantang menyerah.
Nakami Vidi Makarim: Makarim, 20 tahun, adalah pembalap wildcard yang turun atas undangan penyelenggara. Pembalap asal NTB ini memiliki ambisi besar untuk unjuk gigi di depan publik tanah airnya.
Partisipasi ketiga pembalap Indonesia ini di MXGP Lombok 2024 menjadi bukti kemajuan pesat motocross di Tanah Air.
Dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat mendorong lahirnya bibit-bibit pembalap motocross berbakat yang mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
“Meskipun belum meraih hasil yang maksimal, perjuangan dan semangat juang ketiga pembalap Indonesia patut diapresiasi,” kata Yulia.
“Mereka telah menunjukkan bahwa motocross Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di level internasional,” pungkas Yulia.
