google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Tujuh Titik di KLU Banjir dan Longsor Polisi Gercep Lakukan Penanganan

Tujuh Titik di KLU Banjir dan Longsor Polisi Gercep Lakukan Penanganan

  • Bagikan
Tujuh Titik di KLU Banjir dan Longsor Polisi Gercep Lakukan Penanganan
Tujuh Titik di KLU Banjir dan Longsor Polisi Gercep Lakukan Penanganan. foto Polda NTB for radarntb.com

LOMBOK UTARA radarntb.com – tujuh titik di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU) diterjang banjir dan Longsor, akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Mengetahui peristiwa tersebut, Polisi gerak cepat (gercep) lakukan penanganan darurat bencana.

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto, S.I.K., M.Si. melalui siaran persnya, Senin (17/10/2022) mengatakan, tujuh titik di KLU yang diterjang banjir dan tanah longsor tersebut terjadi di Desa Pemenang Barat, Menggala dan lima dusun di Desa Malaka diantaranya Dusun Setangi, Lendang Luar, Nipah dan Dusun Malimbu pada pukul 16.49 Wita.

“Banjir dan tanah longsor di tujuh titik wilayah Kecamatan Pemenang ini terjadi, akibat curah hujan cukup tinggi disertai tiupan angin kencang terjadi pada pukul 13.30 sampai 15.00 Wita,” ungkapnya.

Mendapat laporan terkait banjir tersebut, lanjut Kombes Artanto, Kapolres Lotara langsung berkoordinasi dengan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotara, guna penanganan darurat bencana dampak banjir dan tanah longsor.

“Personel dari Satlantas Polres Lotara, langsung melakukan pengalihan jalur lalulintas Senggigi-Pemenang ke jalur Pusuk, karena sekitar 10 kilometer ruas jalan di Pemenang Barat tertutup material longsor,” ujarnya.

Disebutkan, rumah warga terdampak banjir dan tanah longsor sebanyak 153 Kepala Keluarga (KK) atau 478 jiwa di Dusun Malimbu, 93 KK atau 281 jiwa di Setangi dan 105 KK atau 321 jiwa di Dusun Nipah.

“Personel Polri bersama tim dari BPBD hingga saat ini masih berada di lokasi, untuk membantu masyarakat. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dan warga yang luka-luka akibat kejadian banjir dan tanah longsor tersebut,” ucap Artanto.

“Akibat bencana alam ini, di lokasi kejadian saat ini dalam kondisi mati lampu. Semoga warga yang terdampak diberikan kesabaran dan kekuatan serta kesehatan. Âmîn,” tutupnya. (red*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *