MATARAM (RadarNTB.com) – Virus Corona Varian Omicron mulai terlihat di Provisni Nusa Tenggara Barat (NTB), sudah dua orang terpapar, yaitu di Kota Mataram dan Sumbawa.
Hal itu diungkapkan Sekda NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi pada Rapat Komisariat Wilayah (RAKORWIL) Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) Tahun 2022, di Dapur Sasak Udayana Mataram, Sabtu (21/01/2022).
“Masuknya varian baru omicron itu, kita bertemu langsung dalam forum ini bagaimana vaksinasi dosis satu bisa mencapai 100 persen dan dosis dua diatas 70 persen. Karena ini menjadi syarat utama penyelenggaraan MotoGP nanti,” tegas Drs. H. Lalu Gita Ariadi yang juga selaku Ketua Umum Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“kita memiliki tugas yang berat sebagai tuan rumah penyelenggaraan MotoGP, karena itu semuanya harus saling bahu-membahu,” tambahnya.
Dikatakan, hal itu penting, karena dalam penyelenggaraan ITC dan WSBK, 25 ribu orang datang, di MotoGP akan lebih banyak lagi.
“begitu repotnya kita semua sampai tak mampu melayani, apalagi besok yang diperkenankan oleh presiden 100 ribu orang,” tutupnya.
Dalam kesempatan itu juga, Asisten l Hj. Baiq Eva Nurcahya Ningsih mengatakan magnet Mandalika sebagai tempat penyelenggaraan MotoGP luar biasa, tidak hanya itu tetapi selanjutnya akan banyak kedatangan tamu-tamu.
“Karena itu dengan event MotoGP tersebut, kita harapkan Sekda-sekda kabupaten kota sebagai top manager untuk menggerakkan seluruh potensi dalam mendukung kegiatan di NTB baik Nasional maupun internasional melalui percepatan vaksinasi baik lansia maupun anak-anak sebagai syarat utamanya,” jelasnya.
Ditambahkan Bunda Eva sapaan akrabnya terkait posisi NTB dalam cakupan vaksinasi dosis pertama yaitu 84 persen, sedangkan untuk dosis kedua masih berada di 59 persen, artinya ini harus dikebut.
Karenanya ia mengajak kepada sekda kabupaten kota untuk bersama-sama untuk bisa mencapai lebih dari 70 persen untuk dosis kedua.
Sementara itu, Asisten lll Setda NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi mengatakan persiapan jelang MotoGP yang harus dilakukan adalah meningkatkan kembali protokol kesehatan, melakukan percepatan vaksinasi.
Selain itu, sebut dr. Eka adalah penerapan aplikasi peduli lindungi. Terutama para UMKM yang langsung terlibat harus benar-benar dipastikan mereka menggunakan aplikasi peduli lindungi terutama di tempat keramaian.
“Penyelenggaraan MotoGP nanti harus memiliki aplikasi peduli lindungi, tanpa aplikasi kita tidak bisa masuk,” tandasnya.
“Pemprov NTB sendiri sudah menerapkan aplikasi peduli lindungi sebagai salah satu cara untuk melakukan traching kepada orang orang yang berkunjung kekantor kita,” pungkasnya.(mn*)