google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Penumpang Maklumi Rencana Penyesuaian Tarif Penyebrangan Kayangan Tano

Penumpang Maklumi Rencana Penyesuaian Tarif Penyebrangan Kayangan Tano

  • Bagikan
Penumpang Maklumi Rencana Penyesuaian Tarif Penyebrangan Kayangan Tano
Sejumlah penumpang sedang menuju kapal di dermaga Penyebrangan Kayangan Tano. foto Maman radarntb.com

LOMBOK TIMUR radarntb.com – Sejumlah penumpang kapal memaklumi, rencana penyesuaian tarif penyebrangan Kayangan – Poto Tano sebesar 10,42%, mengingat kenaikan harga BBM sejak September 2022 lalu mengakibatkan biaya operasional naik hingga 15% dari biasanya.

“menurut saya tidak masalah ada kenaikan tarif, yang penting fasilitas dan pelayanan di kapal juga ditingkatkan,” kata Dermawan, penumpang asal Bima, yang ditemui radarntb.com, di Kapal Jemla Ferry, Rabu (26/10/2022).

“disamping itu kenaikan harga BBM juga mengakibatkan semua jenis biaya operasional meningkat,” tambahnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh sopir bus antar kabupaten asal Sumbawa Besar, Mustaming, ia juga tidak keberatan dengan rencana penyesuaian tarif tersebut.

Mustaming mengatakan, ia tidak keberatan dengan rencana penyesuaian tarif sebesar 10,42% itu, mengingat BBM merupakan salah satu komponen terbesar dari biaya operasional kapal secara keseluruhan.

“kita memaklumi penyesuaian tarif ini, namun hasil pertanian juga harus diperhatikan oleh pemerintah,” katanya.

Selain itu, ada juga penumpang yang mendukung penyesuaian tarif itu, namanya Titik Suharti salah satu ASN yang bekerja di RSUD Sumbawa, ia juga tidak keberatan dengan penyesuaian tarif yang diusulkan oleh Gapasdap kepada pemerintah.

“mengingat kapal harus hidup mesinnya selama 24 jam, saya rasa wajar kalau tarifnya dinaikkan, 10% menurut saya itu sudah wajar,” ungkapnya.

Sementara alasan Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Kayangan – Poto Tano usulkan penyesuaian tarif penyebrangan, karena meningkatnya biaya operasional kapal yang mencapai 15% akibat dari kenaikan harga BBM.

Hal itu di sampaikan oleh ketua Gapasdap Kayangan Tano, Iskandar, ia mengatakan, BBM merupakan salah satu komponen terbesar dari biaya operasional kapal secara keseluruhan, itu sebabnya mereka usulkan penyesuaian tarif itu.

Dijelaskan, dalam tiga hari, kapal membutuhkan BBM hingga 5000 liter. Sebab, mesin kapal harus tetap hidup selama 24 jam, baik saat jalan atau saat diam.

Selain itu, kapal harus jalan untuk mengantar penumpang meski tidak sampai full.

Hal itu yang menjadi alasan utama Gapasdap Kayangan Poto Tano, mengusulkan penyesuaian tarif itu.

“besarnya operasional pada BBM, menjadi alasan utama kami mengusulkan penyesuaian tarif ini,” katanya.

“belum lagi kita memikirkan biaya yang lainnya, seperti gaji karyawan, biaya kebersihan, docking dan lain sebagainya,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *