google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Pemkot Balikpapan Tergiur Bikin Sirkuit Seperti NTB, Salut Cara Pengelolaan Oleh Putera Puteri Daerah - Radar NTB

Pemkot Balikpapan Tergiur Bikin Sirkuit Seperti NTB, Salut Cara Pengelolaan Oleh Putera Puteri Daerah

  • Bagikan
Pemkot Balikpapan Tergiur Bikin Sirkuit Seperti NTB, Salut Cara Pengelolaan Oleh Putera Puteri Daerah
Dirut MGPA Priandhi Satria dan tim saat memenuhi undangan Pemkot Balikpapan, Kamis (11/7/2024)

BALIKPAPAN, radarntb.com – Pemerintah Kota Balikpapan berencana membangun sirkuit balap bertaraf internasional, terinspirasi dari kesuksesan Sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama MGPA Priandhi Satria usai memenuhi undangan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud untuk mengkonsultasikan rencana tersebut.

“Pada hari Kamis 11 Juli 2024 kemarin saya diminta datang oleh Wali Kota Balikpapan untuk mengkonsultasikan pembangunan Sirkuit yang direncanakan oleh mereka sejak beberapa tahun lalu,” kata Priandhi , Jumat (12/7/2024).

Priandhi Satria menceritakan, wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dan jajarannya bermaksud melakukan kajian awal dengan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) untuk membahas kelayakan pembangunan sirkuit tersebut.

“Mereka ingin belajar dan mendapatkan pengalaman dari MGPA dalam hal membangun dan mengelola sebuah sirkuit bertaraf internasional,” ujar Priandhi.

“Mereka sangat salut bagaimana putera-putera daerah di sana dilibatkan dan diberdayakan dalam pengelolaan sirkuit, dan ternyata sudah mampu berjalan dengan baik, hanya dalam waktu 2-3 tahun” tambahnya.

Pemkot Balikpapan berencana membangun sirkuit di kawasan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, dengan luas lahan 68-70 hektar. Lahan ini lebih besar dibandingkan berbagai sirkuit lainnya yang sudah ada selama ini di berbagai daerah di Indonesia.

Dana pembangunan sirkuit diprediksi berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan dan kemungkinan juga dari pihak ketiga sebagai investor.

Priandhi Satria menjelaskan kepada Pemkot Balikpapan bahwa pembangunan sirkuit harus memiliki tujuan utama dan peruntukan yang jelas.

“Kalau sirkuit daerah, kapasitasnya bisa untuk motor 150 cc, tapi tidak untuk motor 1.000 cc, misalnya, ini harus dipastikan dulu penggunaannya untuk apa” kata Priandhi.

Direktur utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) itu juga menekankan pentingnya pengelolaan sirkuit yang baik, benar dan berkelanjutan.

“Pengelola wajib menggelar agenda yang bisa mendatangkan minat masyarakat Indonesia (dan juga minat pelaku Internasional) ketika sirkuit sudah terbangun,” ujarnya.

“Pengalaman baru bagi masyarakat, seperti bagaimana mengemudikan kendaraan di sebuah sirkuit, akan menarik minat mereka untuk datang,” imbuhnya.

Kehadiran sirkuit diyakini akan menggerakkan bisnis perhotelan, penginapan, restoran, warung makan, dan supply chain di sekitar sirkuit, seperti yang terjadi di Mandalika.

“Pemkot Balikpapan berharap pembangunan sirkuit ini dapat meningkatkan pariwisata dan ekonomi di wilayahnya, serta menjadi wadah bagi para putera-putera daerah untuk mengembangkan bakat mereka di bidang balap, seperti di NTB,” pungkas Priandhi.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *