google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Kecelakaan Laut di Gili Meno: Kapal Angkut Sembako Tenggelam

Kecelakaan Laut di Gili Meno: Kapal Angkut Sembako Tenggelam

  • Bagikan
Kecelakaan Laut di Gili Meno: Kapal Angkut Sembako Tenggelam
Kecelakaan Laut di Gili Meno: Kapal Angkut Sembako Tenggelam

LOMBOK UTARA, radarntb.com – Kecelakaan laut yang melibatkan kapal angkut sembako di Gili Meno terjadi pada tanggal 5 September 2023, sekitar pukul 10.30 WITA.

Kapal yang mengalami insiden ini adalah Kapal Bahula, yang dinahkodai oleh Samsul dengan satu anak buah kapal, Rodip.

Perjalanan dimulai dari Pelabuhan Teluk Nara, yang merupakan titik keberangkatan rutin bagi kapal-kapal angkut barang kebutuhan pokok ke berbagai pulau, termasuk Gili Meno.

Cuaca pada saat itu terlihat cerah, namun gelombang besar muncul tak terduga saat kapal memasuki perairan sekitar Gili Meno.

Sekitar satu jam setelah berlayar, mesin kapal tiba-tiba mati, yang menyebabkan kapal tidak dapat dikendalikan.

Setelah mesin mati, Samsul berusaha menghidupkan kembali mesin kapal. Namun, upaya tersebut tidak berhasil, dan kapal mulai terombang-ambing oleh ombak yang semakin besar.

Dalam waktu singkat, situasi menjadi kritis. Rodip, sebagai anak buah kapal, membantu Samsul mengambil langkah-langkah darurat, seperti merapikan barang-barang yang ada di dek agar tidak mengganggu keseimbangan kapal.

Meskipun telah berusaha sekuat tenaga, gelombang tinggi terus menerjang, dan akhirnya kapal Bahula tenggelam.

Penumpang yang berada di dalam kapal selamat, dapat melompat ke laut menggunakan pelampung yang tersedia.

AKBP Didik Putra Kuncoro, Kapolres Lombok Utara, melalui Kasat Polair IPTU Sugi Jaya menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap insiden tersebut dan menegaskan pentingnya keselamatan pelayaran di perairan sekitar Gili Meno.

Dalam konferensi pers yang diadakan, ia mengungkapkan bahwa keselamatan penumpang dan muatan perlu diutamakan, dan kecelakaan ini menjadi sinyal bagi semua pihak untuk lebih meningkatkan kewaspadaan.

IPTU Sugi Jaya, Kasat Polair, juga memberikan keterangan lebih lanjut. ia menyatakan bahwa setelah kejadian, langkah-langkah evakuasi segera diterapkan untuk menyelamatkan muatan dan menjaga agar tidak terjadi kerugian lebih lanjut.

“Kapal tersebut mengalami mati mesin karna gelombang besar dan air laut masuk dikit demi sedikit Sehingga mengakibatkan kapal tenggelam dan terbalik, Nahkoda berserta ABK di evakuasi oleh rekannya yang kebetulan melintas, sedangkan Kapal yang tenggelam terbawa arus sampai perairan Pandanan (Depan hotel 51)” terang Sugi

IPTU Sugi Jaya menekankan bahwa investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan tersebut.

Dia mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Perhubungan dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, guna mengumpulkan data yang diperlukan untuk mencegah kecelakaan kapal yang serupa pada masa mendatang.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *