google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Ali Wardana: Target Eliminasi TBC 2030 Perlu Strategi "Pelatihan TCM Ini Salahsatunya" - Radar NTB

Ali Wardana: Target Eliminasi TBC 2030 Perlu Strategi “Pelatihan TCM Ini Salahsatunya”

  • Bagikan
Ali Wardana: Target Eliminasi TBC 2030 Perlu Strategi "Pelatihan TCM Ini Salahsatunya"
Ali Wardana: Target Eliminasi TBC 2030 Perlu Strategi "Pelatihan TCM Ini Salahsatunya"

MALUKU, radarntb.com – Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI kembali menyelenggarakan pelatihan Pemeriksaan Tuberculosis (TBC) Menggunakan Alat Tes Cepat Molekuler (TCM). Kali ini angkatan Empat yang diselenggarakan.

Kepala Bapelkes Mataram Kemenkes RI Ali Wardana mengatakan, Untuk menuju target eliminasi TBC tahun 2030 perlu adanya strategi percepatan penemuan dan pengobatan yang mencakup perluasan akses dan penyediaan layanan yang bermutu dan terstandar.

“Pelatihan ini merupakan salah satu strategi untuk mencapai target eliminasi TBC tahun 2030 mendatang,” jelas Ali.

Ali menjelaskan, merujuk pada WHO Global TBC Report 2023, kasus TBC di Indonesia diperkirakan mencapai 1.060.000 kasus yang kemudian membawa Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus terbesar kedua di dunia setelah India.

Perubahan besar dalam penegakan diagnosis dan pengobatan TBC telah direkomendasikan oleh WHO pada tahun 2020 lalu.

“Berdasarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/III.1/936/2021 tentang Perubahan Alur Diagnosis dan Pengobatan Tuberkulosis di Indonesia yang menyatakan bahwa Tes Cepat Molekuler (TCM) adalah alat diagnosis utama yang digunakan untuk penegakan diagnosis Tuberkulosis,” jelasnya.

Selain itu kata Ali, masih banyak petugas laboratorium yang belum dilatih terkait penggunaan alat TCM.

“Sehubungan dengan hal tersebut maka pelatihan pemeriksaan Tuberkulosis menggunakan alat Tes Cepat Molekuler (TCM) bagi tenaga laboratorium di fasilitas kesehatan sangat diperlukan,” terangnya.

Pelatihan kali ini dikuti oleh 25 peserta, mereka terdiri dari petugas laboratorium fasilitas kesehatan di Provinsi Maluku.

“Tahun ini kita sudah menyelenggarakan pelatihan TCM ini sebanyak tiga angkatan dan ini angkatan yang keempat, pesertanya berasal dari Maluku semua,” jelas Ali.

Dijelaskan, Kompetensi yang ingin dicapai dari pelatihan ini yakni, setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu Menjelaskan Teknologi dan Instalasi Alat TCM, mampu menjelaskan alur pemeriksaan untuk diagnosis Tuberkulosis, mampu melakukan keamanan dan keselamatan kerja Laboratorium Tuberkulosis, mampu melakukan Penanganan Spesimen (Pre Analisis), mampu melakukan Pemeriksaan TCM Sesuai Prosedur (Analisis).

Berikutnya peserta mampu melakukan Interpretasi Hasil Pemeriksaan TCM (Post Analisis), mampu melakukan Pemeliharaan, Pemecahan Masalah dan Kalibrasi Alat TCM, mampu melakukan Pencatatan dan Pelaporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tuberkulosis, mampu melakukan Manajemen Logistik Laboratorium Tuberkulosis dan terkahir mampu melatih pelatihan Pemeriksaan Tuberkulosis Menggunakan Alat Tes Cepat Molekuler (TCM) bagi Tenaga Laboratorium di Fasilitas Kesehatan.

“Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan pemeriksaan Tuberkulosis (TBC) menggunakan alat TCM di fasilitas kesehatan,” pungkansya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *