MATARAM – Seminar Nasional dalam rangka memperingati hari kesehatan nasional (HKN) ke-60 di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI, Selasa (19/11/2024) diikuti puluhan ribu peserta dari seluruh Indonesia.
Seminar yang bertemakan “Cegah Penyakit Tidak Menular (PTM) Dengan Gerak Bersama Untuk Sehat Bersama” ini terselenggara atas kerjasama Bapelkes Mataram dengan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai salah satu rangka kegiatan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 di NTB.
Kegiatan yang berlangsung secara offline dan online terpusat di Gedung Diklat, H Sugeng Wiono Bapelkes Mataram Kemenkes RI, Selasa (19/11/2024) ini, berhasil mengumpulkan puluhan ribu peserta dari seluruh Indonesia, terdiri dari ahli kesehatan, praktisi, serta masyarakat umum.
Selain itu, seminar ini juga disiarkan secara live di akun YouTube Bapelkes Mataram dan ditonton ribuan orang dari seluruh Indonesia.
Total peserta keseluruhan yang masuk pelataran sehatan sebanyak 50 ribu ditambah ribuan peserta yang mengikuti live di akun YouTube Bapelkes Mataram.
Seminar ini dibuka oleh Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI yang diwakili oleh Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Lupi Tri Laksono secara online melalui aplikasi zoom.
Dalam sambutannya Lupi menyampaikan terimaksih kepada Bapelkes Mataram Kemenkes RI dan panitia HKN di NTB serta stakeholder terkait yang terlibat dalam kegiatan ini.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Bapelkes Mataram Kemenkes RI dan panitia HKN di Nusa Tenggara Barat, yang telah menyelenggarakan seminar ini,” ungkapnya.
“Saya juga ucapkan terimakasih kepada para narasumber, baik dari direktorat P2PTM, Praktisi, widiaiswara, tamu undangan dan peserta, atas partisipasi serta dukungannya sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Lupi yakin seminar ini sangat bermanfaat dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga gaya hidup sehat.
“Perilaku hidup sehat harus terus dibudayakan. Saya yakin, seminar ini sangat bermanfa dalam rangka membudayakan Germas dalam mencapai masyarakat hidup sehat,” ungkapnya.
Ungkapan yang sama juga datang dari Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dr Hamzi Fikri.
Kadinkes NTB dr Hamzi Fikri mengapresiasi Bapelkes Mataram Kemenkes RI yang memfasilitasi kegiatan ini.
“Apresiasi kita sampaikan kepada Bapelkes Mataram Kemenkes RI yang telah memfasilitasi kegiatan ini, sebagai rangkaian kegiatan peringatan HKN ke-60 kita di NTB,” kata dr Hamzi.
Dr Hamzi merasa sangat terbantu dengan keberadaan Bapelkes Mataram sebagai UPT Kemenkes RI dalam meningkatkan mutu tenaga kasehan di Indonesia bagian timur takterkecukai di Nusa Tenggara Barat.
“Alhamdulillah, kita sangat terbantu dengan segala bentuk program Bapelkes Mataram dalam meningkatkan SDM Kesehatan di NTB,” ungkapnya.
Kepala Bapelkes Mataram Kemenkes RI Ali Wardana menjelaskan, Seminar ini menyoroti pentingnya peran serta masyarakat dalam mencegah penyakit tidak menular atau PTM, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan lainnya.
“Para pembicara menyampaikan berbagai materi yang relevan, mulai dari faktor risiko PTM, upaya promotif preventif, hingga strategi pengendalian yang efektif,” jelasnya.
Selain itu, peserta juga diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Dengan diselenggarakannya seminar ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga gaya hidup sehat untuk mencegah PTM,” tegas Ali.
Bapelkes Mataram berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di wilayah kaernya, di Indonesia Bagian Timur.
Sebagai UPT Kemenkes RI ke-7 di Indonesia, Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram tidak hanya berperan dalam peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, tetapi juga aktif dalam upaya promotif preventif.
Hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya Seminar Nasional “Cegah Penyakit Tidak Menular (PTM) Dengan Gerak Bersama Untuk Sehat Bersama” ini.
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam mencegah dan mengendalikan PTM.
“Penyakit tidak menular menjadi salah satu masalah kesehatan utama yang dihadapi masyarakat saat ini. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kita menginisiasi seminar ini,” kata Ali.
“Melalui seminar ini, peserta mendapatkan pengetahuan yang komprehensif tentang PTM, mulai dari penyebab, faktor risiko, hingga upaya pencegahan,” pungkasnya.