MATARAM, radarntb.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Nusa Tenggara Barat (NTB), Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram telah sukses melaksanakan serangkaian pelatihan untuk membekali ratusan tenaga kesehatan (nakes), 4 pelatihan tuntas dilaksanakan.
Pada Kamis (14/11/2024) Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) sukses bekali ratusan nakes dengan tuntas menjalankan empat pelatihan hasil kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di NTB, seperti Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Kota Bima, dan Kota Mataram.
Keempat pelatihan tersebut yakni, Pelatihan Kompetensi Dasar kader Posyandu Bagi Kader Angkatan 1 KSB, Pelatihan Penanggulangan Tuberculosis Bagi Petugas Kesehatan Di Fasyankes Tingkat Pertama (FKTP) , Pelatihan Kompetensi Dasar kader Posyandu Bagi Kader Angkatan 1 Dikes Kota Mataram, Pelatihan Pengawasan Kualitas Kesehatan Lingkungan Bagi Tenaga Sanitasi Lingkungan di Puskesmas.
Masing-masing dari 4 pelatihan tersebut, rata-rata diikuti oleh 30 tenaga kesehatan yang berasal dari berbagai Puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan lainnya di Nusa Tenggara Barat (NTB) sehingga mencapai lebih dari 100 orang.
Selain empat pelatihan tersebut, masih banyak pelatihan yang sedang berlangsung dan baru serta yang akan dibuka pada bulan ini, ada yang diselenggrakan langsung oleh Bapelkes Matatram dan ada juga kegiatan yang bersumber dari Dinkes Provinsi, Kabupaten dan Kota di Nusa Tenggara Barat.
“Hari ini kita telah menutup empat pelatihan, diikuti oleh ratusan Nakes dan masih banyak pelatihan yang sedang dan akan berlangung hingga bulan Desember nanti,” kata Kepala Bapelkes Mataram Kemenkes RI Ali Wardana usai menutup 4 pelatihan secara bergiliran di empat lokasi yang berbeda di Kota Matara pada Kamis (14/11/2024).
“Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh dinas yang telah mempercayakan paltihannya kepada kami dan mau bekerjasama dengan kami untuk mencapai mutu pelatihan yang baik,” ucapnya.
Bapelkes Mataram sebagai UPT Kemenkes RI ke-7 di Indonesia akan terus berkomitmen menjalankan amanah sebaga penyelenggra dan penjamin mutu pelatihan di bagian timur Indonesia.
“Sebagai UPT ke-7 dan termuda di Kemenkes RI kami tentu akan berusaha dengan segala kemampuan kami untu menjalankan amanah, dengan segala keterbatasan kami, kita akan terus berusaha menjadi yang lebih baik,” ujarnya.
Selebihnya Ali wardana menjelaskan pentingnya pelatihan bagi tenaga kesehatan baik perawat maupun dokter, terutama yang bertugas di puskesmas dan rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya.
Ali Wardana menjelaskan, dunia kesehatan terus berkembang dengan pesat. Munculnya teknologi medis terbaru, perubahan pola penyakit, serta tuntutan masyarakat yang semakin tinggi akan kualitas pelayanan kesehatan menuntut tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan kompetensinya.
“Pelatihan menjadi kunci utama dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya bagi tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas dan rumah sakit atau lainnya,” kata Ali.
Ia menegaskan bahwa, mengapa pelatihan begitu penting bagi tenaga kesehatan, pelatihan memungkinkan tenaga kesehatan memperoleh pengetahuan dan keterampilan terbaru dalam bidang kesehatan.
“Hal ini sangat penting untuk memberikan pelayanan yang tepat dan efektif kepada masyarakat,” bebernya.
Ia juga mengatakan, dengan mengikuti pelatihan, tenaga kesehatan dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.
“Pelayanan yang berkualitas akan berdampak positif pada kepuasan warga terhadap hasil pengobatan dan layanan,” terangnya.
“Dunia kesehatan terus berubah. Pelatihan membantu tenaga kesehatan untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut, sehingga mereka dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan perkembangan terkini,” imbuhnya.
Menurutnya, pelatihan yang relevan dan menarik dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang merasa tertantang dan terus belajar akan lebih bersemangat dalam menjalankan tugasnya.
“Pelatihan yang fokus pada keselamatan pasien dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kesalahan medis. Tenaga kesehatan yang terlatih dengan baik akan lebih mampu mengidentifikasi dan mengatasi potensi bahaya,” tandasnya.
“Pelatihan merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Dengan mengikuti pelatihan secara berkelanjutan, tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya.