google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms

Bapelkes Mataram Membuka Dua Peltihan Sekaligus Secara Daring - Radar NTB

Bapelkes Mataram Membuka Dua Peltihan Sekaligus Secara Daring

  • Bagikan
Bapelkes Mataram Membuka Dua Peltihan Sekaligus Secara Daring
Bapelkes Mataram Membuka Dua Peltihan Sekaligus Secara Daring

MATARAM, radarntb.com – Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) kembali menyelenggarakan pelatihan kesehatan secara daring, Selasa (17/9/2024), kali ini UPT termuda di Kemenkes RI ini membuka dua pelatihan sekaligus secara daring.

Kedua palatihan tersebut berlangsung secara full daring selama empat hari, mulai dari tanggal 17 sampai dengan 20 September 2024.

Dua pelatihan sekaligus yang digelar yakni, Pelatihan Teknis Penanggulangan Stroke bagi Dokter dan Perawat di FKTP Angkatan 2 serta Pelatihan Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2 Secara Komprehensif Bagi Dokter di FKTP Angkatan 3.

Penyelenggaraan pelatihan ini sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya dalam penanggulangan penyakit tidak menular.

Kegiatan ini diikuti oleh dokter dan perawat dari berbagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di wilayah Indonesia bagian timur.

Peserta berjumlah 60 orang terdiri dari, Pelatihan Stroke diikuti oleh 30 peserta dari Bali dan NTT, 30 lainnya merupakan peserta untuk Pelatihan dlDiabetes yang diikuti oleh peserta dari Bali, NTB, NTT, dan Maluku.

Pelatihan yang berlangsung selama empat hari ini membahas secara mendalam mengenai teknik penanggulangan stroke dan pengelolaan diabetes mellitus tipe 2.

Kedua penyakit ini dipilih karena merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia dengan angka kejadian yang terus meningkat.

Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Mataram Kemenkes RI Ali Wardana menjelaskan, meningkatnya prevalensi stroke dan diabetes mellitus di Indonesia menjadi perhatian serius.

Untuk itu, Bapelkes Mataram menyelenggarakan pelatihan khusus bagi tenaga kesehatan guna meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi dini, mencegah, dan mengelola kedua penyakit tersebut.

Dijelaskan, Berdasarkan data, prevalensi stroke di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

“Data menunjukkan prevalensi stroke meningkat dari 7 per 1.000 pada 2013 menjadi 10,9 per 1.000 pada 2018, serta rendahnya pengendalian diabetes di layanan kesehatan primer,” jelas Ali

“Hal ini menunjukkan urgensi peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam penanggulangan stroke,” imbuhnya.

Kepal Bapelkes Mataram berharap, para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam penanggulangan stroke dan pengelolaan diabetes di FKTP untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

  • Bagikan
Exit mobile version