MATARAM radarntb.com – Bandara Selaparang yang terletak di Kota Mataram, Lombok, telah mengalami transformasi signifikan dari bandara lama yang bersejarah menjadi sirkuit balap modern untuk MXGP Lombok 2024.
Proses transformasi ini tidak hanya melibatkan pembangunan fisik, tetapi juga perencanaan matang untuk memaksimalkan potensi lokasi yang strategis.
Pemilihan Bandara Selaparang sebagai arena balap didasarkan pada lokasinya yang berada di tengah kota, dengan akses yang mudah dari berbagai arah, serta kedekatannya dengan fasilitas pendukung seperti hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan.
Proses transformasi bandara menjadi sirkuit balap melibatkan berbagai tahapan, mulai dari perombakan landasan pacu menjadi lintasan balap yang memenuhi standar internasional, hingga penambahan fasilitas pendukung seperti tribun penonton, area paddock, dan garasi untuk tim balap.
Infrastruktur pendukung lainnya seperti jalan akses, area parkir luas, dan fasilitas kesehatan darurat juga turut diperbarui untuk memastikan kelancaran jalannya acara besar ini.
Alasan utama pemilihan lokasi ini tidak hanya karena faktor strategis, tetapi juga karena potensi ekonomi yang besar. Dengan diadakannya MXGP Lombok 2024, diharapkan dapat menarik ribuan pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri.
Kehadiran penonton dan peserta dari berbagai belahan dunia ini diproyeksikan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, mulai dari sektor pariwisata, perhotelan, hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di sekitar lokasi sirkuit.
Transformasi Bandara Selaparang menjadi sirkuit balap juga membawa perubahan signifikan bagi masyarakat lokal.
Selain menciptakan lapangan pekerjaan baru, acara ini juga membuka peluang bagi penduduk setempat untuk terlibat dalam berbagai kegiatan pendukung, seperti penyediaan jasa transportasi, akomodasi, dan kuliner.
Dengan demikian, transformasi ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap perkembangan olahraga otomotif di Indonesia, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan memperkuat perekonomian daerah.
Sirkuit Selaparang yang terletak di bekas Bandara Selaparang, Lombok, telah mengalami berbagai persiapan intensif untuk menjadi tuan rumah MXGP Lombok 2024.
Perancangan trek dilakukan oleh para ahli yang berpengalaman dalam dunia motocross, dengan tujuan menciptakan lintasan yang tidak hanya menantang tetapi juga aman bagi para pembalap.
Trek ini menggabungkan variasi ketinggian, tikungan tajam, dan jalur-jalur berpasir untuk menguji kemampuan para pembalap motocross terbaik dunia.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kondisi cuaca panas di Lombok, yang dapat mempengaruhi performa para pembalap dan kondisi trek.
Untuk mengatasi hal ini, tim penyelenggara telah mempersiapkan berbagai langkah, termasuk penyiraman trek secara berkala dan penyediaan fasilitas pendinginan bagi para pembalap dan tim mereka.
Selain itu, desain trek juga mempertimbangkan aspek teknis yang menuntut ketelitian dan keterampilan tinggi dari para pembalap, menjadikannya arena balap yang penuh tantangan.
Chairman MXGP Indonesia, Zulkieflimansyah mengatakan, persiapan untuk MXGP Lombok 2024 berjalan sesuai rencana dan diharapkan dapat memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pembalap dan penonton.
“Kami telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan semua aspek, mulai dari keamanan hingga kenyamanan, terpenuhi dengan baik. Kami berharap event ini akan menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah MXGP,” ujarnya, Senin (24/6/2024).
Jadwal acara MXGP Lombok 2024 juga telah dirancang sedemikian rupa untuk memberikan kesempatan kepada penonton menikmati berbagai kegiatan menarik selain balapan utama.
Mulai dari sesi latihan, kualifikasi, hingga balapan final, semuanya dijadwalkan dengan seksama untuk memberikan pengalaman yang komprehensif bagi semua pihak yang terlibat.
“Dengan segala persiapan dan tantangan yang telah diatasi, MXGP Lombok 2024 di Sirkuit Selaparang diharapkan dapat menjadi ajang balap yang spektakuler dan meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang terlibat,” pungkasnya.
