google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms

BPPD Lombok Utara Gelar Apel Tanggap Bencana Sebelum Hitrometrologi Basah Melanda

BPBD Lombok Utara Gelar Apel Tanggap Bencana Sebelum Hitrometrologi Basah Melanda

  • Bagikan
BPPD Lombok Utara Gelar Apel Tanggap Bencana Sebelum Hitrometrologi Basah Melanda
BPPD Lombok Utara Gelar Apel Tanggap Bencana Sebelum Hitrometrologi Basah Melanda

TANJUNG radarntb.com – BPBD Lombok Utara gelar apel tanggap bencana daerah sebelum bencana hitrometrologi basah melanda, ini adalah kegiatan rutin setiap tahun di bulan Desember.

Badan penanggulangan Becanda Daerah (BPBD) Lombok Utara melakukan apel ini di halaman kantor Bupati Lombok Utara, Kamis (14/12/23).

Kegiatan ini di hadiri Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Ridawan, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lombok Utara Zaldy Rahardian, Anggota TNI/Polri, PMI, Anggota Pramuka, para OPD serta undangan lainya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Zaldy Rahardian mengungkapkan bahwa apel kegiatan tanggap bencana merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap bulan desember sebelum musim hujan.

“apel ini adalah kegiatan tanggap bencana, kegiatan rutin setiap tahun kita laksanakan, itu di bulan desember sebelum bencana hitrometrologi basah,” ungkapnya.

Dikatakan Zaldy, informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perlu dilakukan persiapan terkait tingkat hidrometeorologi basah di NTB, terutama di Indonesia secara umum.

Zaldy juga menjelaskan bahwa bencana hidrometeorologi basah telah terjadi di beberapa daerah di NTB, seperti Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Barat.

Oleh karena itu, dalam apel siaga tanggap bencana tahun 2023 ini, BPBD melibatkan TNI, Polri, OPD lingkup pemerintah KabupatenLombokUtara(KLU), komunitas Pramuka, dan PMI.

“kita melibatkan TNI/Polri, OPD. Kita akan saling menunjang. Dari BPBD apa yang kurang bisa diisi oleh OPD lain, kemudian di TNI/Polri juga karena SDM kita sangat terbatas. Kita juga bisa manfaatkan yang kemudian diisi oleh teman teman di stekolder lain,” harapnya.

Hal ini dilakukan karena tanggap bencana merupakan urusan bersama, sementara sumber daya yang tersedia terbatas.

Oleh sebab itu kata Zaldy, diharapkan TNI/Polri akan melakukan monitoring keliling untuk mengecek kejadian atau dampak bencana yang mungkin timbul di masyarakat.

Lebih lanjut Zaldy mengatakan, berdasarkan kajian resiko kebencanaan di Lombok Utara, terdapat 11 ancaman bencana dengan 1 bencana non-alam dan 10 bencana alam.

“bencana-bencana dengan tingkat ancaman tertinggi adalah banjir, longsor, dan kekeringan.” Terangnya.

Sementara itu, gempa bumi kata Zaldy  merupakan ancaman bencana dengan tingkat yang sangat tinggi, meskipun siklusnya tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi.

Namun, untuk bencana lainnya, seperti hujan intensitas tinggi dan durasi yang lama dapat diprediksi.

“kalau bencana yang lain paling tidak kita bisa prediksi, seperti intensitas hujan sangat tinggi, kemudian durasinya cukup lama, satu atau dua jam, bisa menyebabkan genangan dan tanah longsor, paling tidak kita bisa siap siap,” tendasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati KLU Danny Karter Ridawan mengatakan, untuk mengantisipasi bencana diperlukan ikhtiar dalam mempersiapkan diri ketika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

Musim penghujan sudah datang, banjir dan longsor diprediksi akan datang silih berganti.

Oleh karena itu, tegas Danny, semua personil siaga 1 terutama BPBD, Damkar, TNI, Polri, Pol PP, Dishub, Basarnas, Dinsos, PMI dan semua relawan-relawan lainnya sigap memberikan pertolongan kepada warga.

“mohon semua masyarakat mewaspadai potensi ke bencanaannya. Semoga kita selalu dijauhkan dari segala bencana dan marabahaya.” Harapnya.

“mari selalu waspada dan siaga. Mari bersiap menolong sesama, karena setiap kita adalah relawan,” tutupnya. (Ten*)

  • Bagikan
Exit mobile version