google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Kepala Bapelkes Mataram Melepas Tanda Peserta Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Gangguan Penglihatan dan Kebutaan Angkatan IV

Kepala Bapelkes Mataram Melepas Tanda Peserta Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Gangguan Penglihatan dan Kebutaan Angkatan IV

  • Bagikan
Kepala Bapelkes Mataram Melepas Tanda Peserta Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Gangguan Penglihatan dan Kebutaan Angkatan IV
Kepala Bapelkes Mataram Melepas Tanda Peserta Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Gangguan Penglihatan dan Kebutaan Angkatan IV

MATARAM radarntb.com – Kepala Bapelkes Mataram, Ali Wardana, secara resmi melepas tanda peserta pelatihan pencegahan dan pengendalian gangguan penglihatan dan kebutaan Angkatan IV, di hotel Golden Palace, Kota Mataram, Jumat (23/2/2024).

Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan para tenaga medis dalam menghadapi masalah penglihatan dan kebutaan.

Dalam acara tersebut, Ali Wardana memberikan sambutan dan mengapresiasi partisipasi peserta yang telah mendaftar dan berkomitmen untuk mengikuti pelatihan ini.

Ali Wardana juga menjelaskan pentingnya pelatihan ini dalam membantu masyarakat yang mengalami gangguan penglihatan dan kebutaan.

Dalam sambutannya, Ali Wardana menyampaikan bahwa dengan meningkatnya jumlah kasus gangguan penglihatan dan kebutaan di masyarakat, diperlukan upaya yang lebih serius dalam pencegahan dan pengendaliannya.

Pelatihan ini akan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para peserta dalam mengenali, mencegah, dan mengendalikan gangguan penglihatan dan kebutaan.

Peserta akan belajar mengenai penyebab umum gangguan penglihatan dan kebutaan, tanda dan gejala yang perlu diperhatikan, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengendalikan kondisi tersebut.

Selain itu, pelatihan ini juga akan memberikan pemahaman tentang pentingnya peran tenaga medis dalam memberikan dukungan dan perawatan kepada masyarakat yang mengalami gangguan penglihatan dan kebutaan.

Peserta diajarkan tentang teknik-teknik komunikasi yang efektif dan penyediaan layanan kesehatan yang inklusif bagi mereka yang membutuhkan.

“Semoga dengan adanya pelatihan ini, para peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam pencegahan dan pengendalian gangguan penglihatan dan kebutaan,” harapnya.

“Diharapkan juga bahwa mereka dapat menjadi agen perubahan yang berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *