KLU radarntb.com – Kecewa dengan pelayanan petugas, seorang pasien di Kabupaten Lombok Utara tinggalkan Rumah Sakit. Peristiwa itu terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lombok Utara (KLU), Kamis (15/9/2022).
Berawal dari seorang pasien bernama Awan bersama isterinya, membawa anaknya ke RSUD Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU) untuk dirawat.
Kepada radarntb.com Awan menceritakan, Sekitar Pukul 04:00 dini hari, ia bersama istri membawa anaknya yang mengalami kejang dan muntah-muntah ke RSUD Lombok Utara yang ada di Tanjung, KLU.
Setibanya di UGD RSUD KLU, alih-alih mendapat pelayanan maksimal, anaknya hanya ditimbang saja, tanpa diperiksa kondisinya lebih lanjut.
“Saya diminta untuk mendaftar terlebih dahulu setelah saya melakukan pendaftaran tetap anak saya belum mereka periksa, mereka hanya asik bermain HP,” kata Awan.
Setelah hampir 30 menit (setengah jam/red) Awan menunggu, anaknya tidak juga diperiksa oleh Dokter maupun Perawat. Ia cemas dengan keadaan anaknya.
“Kondisi anak kami sedang tidak baik baik saja,” kata Awan.
Karen cemas, Awan bersama Isteri pergi, tanpa memberitahu petugas, langsung membawa anaknya ke PUSKESMAS Tanjung Lombok Utara.
“Puskesmas lebih baik daripada RSUD meski peralatan medisnya belum lengkap tapi pelayanannya sangat membantu kami” jelasnya.
“terus terang kami kecewa dengan pelayanan RSUD Tanjung KLU,” ketusnya.
Sementara pihak RSUD Tanjung KLU yang ditemui radarntb.com, Kabid Pelayanan RSUD KLU drg Nova Budhi Harjo mengatakan, hal itu hanya salah faham saja.
“Ini sebenernya ada miskomunikasi antara Doktor umum/Perawat yang piket saat itu bersama orang tua pasien,” paparnya.
“Waktu Pasien datang, petugas melakukan tindakan utama dengan menimbang si pasien dan menyuruh orang tua pasien untuk mendaftar terlebih dahulu,” terangnya.
Dijelaskan, saat itu petugasnya langsung menghubungi dokter lewat HP, sebab petugasnya harus konsultasi dulu dengan dokter spesialis untuk penanganan lebih lanjut.
“perawat penjaga tidak berani mengambil tindakan sebelum persetujuan dokter spesialis,” tuturnya.
Terkait perawat yang saat itu pegang HP dihadapan Awan, drg Nova mengatakan, saat itu petugas sedang berusaha menghubungi dokter spesialis, bukan yang lain.
“mereka pegang HP karena mau konsultasi sama dokter spesialis bukan hanya untuk mainan drakor katanya” terangnya.
“Karena di situ mereka harus konsultasi bahwa ada pasien, karena dokter spesialis akan marah kalau tidak konsul, selain itu dokter umum tidak berani melakukan tindakan terhadap anak,” tambahnya.
Atas peristiwa itu pihaknya meminta maaf atas dan ucapkan terimakasih atas kritikan tersebut.
“Kami dari pihak RSUD meminta maaf atas ketidak nyamanan pasien dan akan segera memperbaikinya,” pungkas drg Nova. (teno*)