google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Pemda Loteng Salurkan Bantuan Pangan BCP ke 142.572 KPM

Pemda Loteng Salurkan Bantuan Pangan BCP kepada 142.572 KPM di 12 Kecamatan

  • Bagikan
Pemda Loteng Salurkan Bantuan Pangan BCP kepada KPM di 12 Kecamatan
Pemda Loteng Salurkan Bantuan Pangan BCP kepada KPM di 12 Kecamatan

LOMBOK TENGAH radarntb.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah bersama Bulog Nusa Tenggara Barat salurkan bantuan pangan Beras Cadangan Pemerintah (BCP) kepada Kelompok Penerima Manfaat (KPM). Sebanyak 142.572 KPM di 12 Kecamatan menerima bantuan tersebut.

Penyaluran bantuan pangan BCP kepada KPM tersebut dilakukan demi menjaga inflasi di wilayah Kabupaten Lombok Tengah.

Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri, S.IP, M.AP melepas langsung penyaluran bantuan tersebut di halaman Kantor Bupati, Rabu 20/9/23.

“Bantuan beras gratis ini diberikan kepada 142.572 kelompok penerima manfaat yang tersebar di 12 kecamatan di Lombok Tengah,” kata Pathul Bahri.

Total beras yang diberikan kepada 142.572 KPM tersebut mencapai 1.425.720 kilogram per bulan. Sehingga, total bantuan beras yang diberikan selama tiga bulan mulai September hingga November 2023 mencapai 4.277.160 kilogram.

“Masing-masing KPM diberikan bantuan beras sebanyak 10 kilogram per bulan,” jelas orang nomor wahid di Loteng itu..

Pathul mengatakan, penyaluran beras cadangan pemerintah tahap dua ini dilaksanakan secara bertahap, dengan harapan untuk menjaga inflasi dampak El Nino 2023.

Selain itu jelas Pathul, program ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga beras dan untuk melindungi konsumen.

“Ini untuk menstabilkan ekonomi masyarakat dan menjaga inflasi harga kebutuhan pokok,” katanya.

Pemerintah pusat maupun provinsi dan daerah bersama Bulog melakukan kolaborasi ini untuk menjaga ekonomi masyarakat.

Sehingga Bulog melakukan penampungan beras dengan harapan untuk menstabilkan harga atau menjaga inflasi.

“Kegiatan ini untuk mengendalikan inflasi harga beras,” tegasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Pemimpin Wilayah Perum Bulog Nusa Tenggara Barat (NTB), David Susanto menyatakan bahwa stok beras untuk kebutuhan masyarakat dipastikan aman hingga musim tanam 2024.

Stok beras di NTB saat ini sebanyak 31.000 ton, setelah sebelumnya dilakukan penyaluran bantuan beras cadangan pemerintah,” ujarnya.

Menurut David, penyebab kenaikan harga beras di pasaran yang mencapai Rp13-Rp14 ribu per kilogram adalah alamiah dan terjadi setiap tahun saat musim kemarau.

“Namun kenaikan beras pada musim kemarau 2023 ini cukup dirasakan oleh masyarakat.” Jelasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *