google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Produksi Garam Rakyat Terintegrasi Dikembangkan di Desa Cendi Manik, Jadi yang Pertama dan Terbesar di NTB - Radar NTB

Produksi Garam Rakyat Terintegrasi Dikembangkan di Desa Cendi Manik, Jadi yang Pertama dan Terbesar di NTB

  • Bagikan
Kepala DKP NTB Muslim saat meninjau lokasi garam rakyat di Desa Cendi Manik, Sekotong, Lombok Barat.
Kepala DKP NTB Muslim saat meninjau lokasi garam rakyat di Desa Cendi Manik, Sekotong, Lombok Barat.

MATARAM, radarntb.comProduksi garam rakyat yang terintegrasi sedang dibangun di Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat (Lobar). Pengembangan garam rakyat ini menempati lahan seluas 15 hektare.

”Ini jadi yang pertama sekaligus yang terbesar ada di Provinsi NTB,”kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB Muslim.

Muslim memperkirakan, satu bulan ke depan sudah bisa beroperasi. Nantinya, lokasi ini mampu produksi dengan jumlah banyak dan kualitas bagus. ”Sekarang pembangunannya mencapai 30 persen,” ujarnya.

Di hamparan ini mampu memproduksi garam hingga 1.500 ton dalam sekali panen. Muslim mengatakan, ke depan, ini akan menjadi percontohan budi daya garam rakyat terintegrasi di NTB. ”Garam yang dihasilkan lebih berkualitas daripada yang dikelola secara tradisional,” jelasnya lagi.

Muslim mengaku, dengan adanya garam rakyat sistem terintegrasi ini, akan memenuhi kebutuhan garam standar industri. Sebab, selama ini, garam impor kebanyakan garam industri. ”Di samping akan memenuhi kebutuhan di daerah, dengan adanya budi daya ini kita bisa ekspor,” ujarnya.

Muslim mengaku sudah mengecek pekerjaan pembangunan tambak terintegrasi di Kecamatan Sekotong ini. Saat ini masih dibangun saluran air, jalan konstruksi, dan pembuatan pematang. Seluruh pembiayaan berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. ”Pemilik lahan sangat berharap bisa dikelola profesional,” katanya

Dia menambahkan, ada banyak tempat budi daya garam di NTB. Akan tetapi kebanyakan masih dikelola secara tradisional. Dengan adanya budi daya terintegrasi ini, produksi garam di NTB akan meningkat signifikan.

Pada tahun 2023 lalu, di seluruh tambak garam, Provinsi NTB mampu memproduksi 205.535 ton. Jumlah itu meningkat dibandingkan produksi garam di tahun 2022, yaitu 86.430 ton. Saat ini Pemprov NTB telah membuat rencana peningkatan kualitas dan kuantitas produksi garam.

Sekarang ini produksi garam terbesar berada di Kabupaten Bima mampu memproduksi 196.261 ton garam, di luas lahan 4.068 hektare. Kemudian diikuti Kabupaten Sumbawa 4.121 ton. Jumlah produksi garam di Kabupaten Bima di tahun 2023 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab, pada tahun 2022 lalu, mampu memproduksi 77.740 ton

Sementara Kota Bima produksi 26 ton dari luas lahan 60 hektare. Produksi garam Lombok Timur pada tahun 2023 sebanyak 3.429 ton, Lombok Tengah 1.414 ton, dan Lombok Barat sebanyak 985 ton.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *