MATARAM radarntb.com – Puluhan tenaga kesehatan (Nakes) Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ikut pelatihan Manajemen Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) di Bapelkes Mataram.
Pelatihan Manajemen Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) ini terselenggara atas kerjasama Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu dengan Bapelkes Mataram.
Anggaran yang digunakan dalam pelatihan ini menggunakan DIPA Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu tahun anggaran 2023.
Kegiatan ini berlangsung 5 hari secara klasikal di Hotel Golden Palace, Kota Mataram, mulai 18 hingga 22 September 2023.
Peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 30 orang Tenaga Kesehatan (Nakes) dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, Klinik Swasta dan Rumah Sakit yang ada di Dompu.
Kepala Bapelkes Mataram Kemenkes RI Ali Wardana mengatakan, tugas Bapelkes Mataram hanya penjaminan mutu agar pelatihan dilaksanakan sesuai kurikulum yang tertuang dalam SIAKPEL (Sistem Informasi Akreditasi Pelatihan) Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI.
Sementara untuk pengelolaan anggaran dilaksanakan oleh masingmasing instansi, seperti Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kota di Nusa Tenggara Barat.
“ini merupakan bentuk tanggung jawab dan amanah sebagai satu satunya Balai Pelatihan Kesehatan yang terakreditasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB),” tegasnya.
“tanggungjawab ini akan kami terus upayakan agar pelatihan kesehatan di wilayah kerja Bapelkes Mataram berjalan lancar dan sesuai rencana,” imbuhnya.
Selain itu Ali Wardana juga mengatakan kegiatan dan pelatihan-pelatihan yang terselenggara di wilayah kerja Bapelkes Mataram dari Bali hingga NTT terlaksana atas kerjasama banyak pihak terutama tim Bapelkes Mataram.
“kami ucapkan terimakasih kepada tim Bapelkes Mataram yang telah berusaha sekuat mungkin mensukseskan kegiatan dan pelatihan-pelatihan di wilayah kerja kita,” ucapnya.
Ia juga berharap kegiatan dan pelatihan-pelatihan yang sudah terlaksana dapat memberi manfaat dan dampak yang baik bagi masyarakat.
Selebihnya ia berharap pada kegiatan dan pelatihan berikutnya dapat lebih bagus dan lebih sempurna lagi.
Kekurangan-kekurangan yang ada dapat segera diperbaiki untuk pencapaian mutu kegiatan dan pelatihan yang lebih berkualitas.
“Semoga kegiatan dan pelatihan pelatihan yang akan di laksanakan kedepannya akan lebih berkualitas lagi baik pelatihan yang bersumber APBN, APBD, Dana Dekonsentrasi dan Dana DAK Non Fisik yang mulai tahun 2023 ini baru bisa dilaksanakan,” pungkasnya.