MATARAM, radarntb.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan tanggapan terkait permasalahan yang terjadi di Bank NTB Syariah. Kepala OJK NTB, Rudi Sulistyo, menyampaikan hal ini saat ditemui wartawan di Kantor Bank Syariah NTB, Jalan Udayana, Kota Mataram, pada Jumat (11/4/2025).
Sebelumnya, pemegang saham tertinggi, Gubernur NTB, mengakui adanya insiden siber (“cyber accident“) yang menyebabkan kerugian di Bank NTB Syariah.
Menanggapi hal tersebut, Rudi Sulistyo mengharapkan Bank NTB Syariah untuk menjaga sistemnya dengan baik. Ia menekankan agar seluruh layanan bank tidak terganggu dan nasabah tetap terlayani secara optimal.
“Kami minta Bank menjaga sistemnya dengan baik, sebisa mungkin pelayanan kepada nasabahnya tetap berjalan lancar, sehingga tidak terganggu,” tegas Rudi.
Mengenai langkah-langkah yang akan diambil OJK terkait insiden ini, Rudi enggan memberikan komentar lebih lanjut dan mengarahkan wartawan untuk bertanya kepada Gubernur NTB.
Secara terpisah, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal, selaku salah satu pemegang saham, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk OJK, Kepolisian, dan Bank Indonesia (BI).
Ia menjelaskan bahwa tim forensik sedang mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di Bank NTB Syariah. Hasil investigasi tersebut akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mendatang, paling lambat pada bulan Juni.
“Ada potensi kerugian, namun belum dapat kami simpulkan. Kami telah berkomunikasi dengan OJK, BI, dan Kapolda,” terangnya.
“Yang jelas, kami ingin memastikan bahwa hasil audit forensik ini akan menjadi dasar perbaikan ke depan dan menjadi dasar untuk tindak lanjut lainnya,” pungkasnya.
