MANDALIKA radarntb.com – Usai perhelatan World Superbike (WSBK) 2023 di Sirkuit Mandalika 3-5 Maret kemarin, sejumlah Volunteer masih berada di pinggir lintas, menyapu dan mengangkat sampah.
Beberapa Volunteer masih terlihat pada pinggir lintasan Sirkuit Mandalika meski WSBK Mandalika sudah dua hari selesai.
Meraka berada disana untuk melakukan pembersihan, menyapu dan memungut sampah yang ada.
Selain itu, kendaraan Road Sweeper juga terlihat beberapa kali mondar-mandir di atas lintas untuk membersihkan aspal yang baru selesai dipakai balapan WSBK.
Kegiatan ini memang sengaja dilakukan untuk menjaga kebersihan dan keasrian Sirkuit Mandalika agar saat dipakai, Track Day maupun Track Walk tetap terlihat indah.
Direktur utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengatakan, kebersihan Sirkuit Mandalika harus tetap terjaga agar orang-orang yang akan menggunakannya tetap nyaman.
“mumpung kendaraan masih, dan Volunteer juga masih ada di Sirkuit, sekalian kita minta mereka membersihkan lintasan hingga ke pinggirnya, agar saat dipakai atau dikunjungi Sirkuit Mandalika tetap terlihat nyaman,” kata Priandhi Satria, Selasa (7/3/2023).
Berkat relawan atau Volunteer yang direkrut MGPA ini, usai WSBK, Sirkuit Mandalika tetap terlihat bersih dan asri.
Tanpa disadari hari pertama dan kedua total sampah yang ditangani Volunteer ini mencapai 3 ton. Hari terakhir WSBK, jumlahnya meningkat menjadi 4,5 ton.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Julmansyah usai WSBK Mandalika berlangsung.
Ia menyebutkan, Hari pertama dan kedua, sebut Julmansyah, total sampah yang terkumpul Kurang lebih mencapai 3 ton. Sedangkan di hari terakhir event, sampai sore hari, sekitar 4,5 ton.
Pihaknya juga menerjunkan personel untuk menangani sampah di Sirkuit Mandalika, usai WSBK Mandalika.
Setidaknya 1000 personil dikerahkan, untuk menghandle sampah di event kali ini, mereka semua dibagi menjadi dua grup, sebagian membantu membersihkan sampah area sikruit dan ada juga yang di luar area Sirkuit Mandalika.
“penanganan sampah yang ada ini dikelola PT Semasa sebagai perusahaan mitra, dibantu oleh teman-teman komunitas persampahan di Loteng. Kami bersama Dinas LH Loteng bantu monitor,” beber Julmansyah.
Julmansyah menilai, sistem penanganan sampah di event WSBK tahun ini semakin baik. Hal itu dilihat dari volume residu yang semakin mengecil.
“Sampah yang terbuang akan menjadi residu. Tapi kebanyakan di Event WSBK adalah sampah yang bisa didaur ulang dan sampah plastik yang bisa didaur ulang,” pungkasnya. (red*)
