MATARAM – Gerakan Pramuka Racana Khalid Bin Walid – Siti Khadijah pangkalan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram menggelar Masa Orientasi Tamu Racana (MORSITARA) ke-XXXIV di Audoturium Kampus 1 UIN Mataram, Sabtu (27/9/2025).
Hadir membuka acara Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Cabang (Ka. Puslitbangcab) Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Mataram, Muhammad Aminullah. Turut hadir pembina putra dan putri Pramuka UIN Mataram, Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kwarcab Kota Mataram dan Purna Racana UIN Mataram.
Ketua Panitia, Nuriana Asti mengatakan kegiatan Morsitara ke-34 tahun 2025 ini diikuti oleh 22 peserta yang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama untuk materi ruangan akan berlangsung tanggal 27-28 September di Audoturium Kampus 1 UIN Mataram dan sesi kedua untuk materi lapangan berlangsung tanggal 3-5 Oktober di Hutan Lindung Sesaot Lombok Barat.
Pembina putra Racana UIN Mataram H. Alkusairi mengatakan kegiatan Morsitara merupakan pintu masuk untuk menjadi bagian dari anggota keluarga besar Pramuka UIN Mataram.
“Morsitara ini merupakan wadah untuk berproses menempa diri dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman baru, membentuk karakter dan kedisiplinan”, ujarnya.
Alkusairi menilai pentingnya menjadi anggota Pramuka karena satu-satunya organisasi yang terdapat kain merah putih di dadanya yang melambangkan kesetiaan dan kecintaan terhadap tanah air.
“Kacu yang terletak di dada setiap anggota Pramuka merupakan lambang merah putih yang menunjukkan kesetiaan dan kecintaan Pramuka terhadap tanah air Indonesia dan ini tidak dimiliki oleh organisasi lain”, jelasnya.
Sementara itu Kepala Puslitbangcab Muhammad Aminullah mewakili Ketua Kwarcab Kota Mataram menyampaikan apresiasi atas terlaksananya Morsitara ke-34 Racana UIN Mataram.
“Gugus depan Pramuka di perguruan tinggi saat ini, Alhamdulillah sudah mulai rapi dan tertib dalam melaksanakan fungsi koordinasinya kepada Kwarcab Mataram”, ujar Aminullah.
Menurutnya, pola pembinaan Pramuka di perguruan tinggi yang ada di kota Mataram sudah berjalan dengan baik jika dibandingkan dengan racana di luar kota Mataram.
“Racana itu merupakan wadah Pramuka dewasa yang harus berfikir dewasa, belajar banyak hal dengan lebih terperinci, peran pembinaan dewan racana sangat penting untuk mengembangkan Pramuka di tingkat perguruan tinggi menuju arah yang lebih baik”, pungkasnya. (Red)













