Banner Iklan Aruna

Aksi Nyata Bhayangkari Lotara Jaga Pusuk: Lebih dari Satu Ton Sampah Terangkat

  • Bagikan
Aksi Nyata Bhayangkari Lotara Jaga Pusuk: Lebih dari Satu Ton Sampah Terangkat
Aksi Nyata Bhayangkari Lotara Jaga Pusuk: Lebih dari Satu Ton Sampah Terangkat

LOMBOK UTARA, radarntb.com – Semangat Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-73 tahun 2025 menjadi pemicu bagi Bhayangkari Cabang Lombok Utara (Lotara) untuk menggelar inisiatif pelestarian lingkungan dan perlindungan satwa. Aksi bersih-bersih masif ini dilaksanakan di jantung hutan lindung Pusuk, yang terletak di Dusun Bentek, Desa Menggala, Kecamatan Pemenang, pada hari Jumat (17/10/2025), lebih dari satu ton sampah terangkat.

Kegiatan sinergis ini berhasil menghimpun kekuatan lebih dari 170 peserta, terdiri dari 131 anggota Bhayangkari dan Polwan, 25 pelajar dan guru dari SDN 1 Menggala, serta 20 staf dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Utara.

Mereka secara gotong royong menyisir koridor sepanjang dua kilometer di kawasan Pusuk. Hasilnya mencengangkan: lebih dari seribu kilogram sampah non-organik, didominasi plastik, berhasil dikumpulkan dari jalur wisata yang tercemar itu.

Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan perwujudan komitmen teguh Bhayangkari terhadap ekosistem dan satwa liar di Pusuk, yang dikenal sebagai salah satu warisan alam terpenting di Lombok Utara.

“Pusuk adalah anugerah tak ternilai dari Tuhan. Pemandangan bukit dan lembah yang menjadi habitat alami kawanan monyet dan anjing liar adalah lanskap sempurna. Sungguh ironis jika keindahan luar biasa ini harus tercoreng oleh tumpukan sampah di sepanjang jalan,” tutur Ny. Heny.

Lebih lanjut, Ny. Heny menyatakan bahwa Bhayangkari memiliki aspirasi untuk menjaga keasrian Pusuk sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang. Melalui pelibatan siswa sekolah dasar, mereka juga berupaya menanamkan kesadaran ekologis sejak dini.

“Anak-anak yang hari ini berusia 10 tahun akan memegang kendali kepemimpinan dalam satu hingga tiga dekade ke depan. Tanggung jawab atas Pusuk yang bersih dan lestari kelak ada di pundak mereka. Oleh karena itu, menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan harus dilakukan secara berkelanjutan sejak masa kanak-kanak,” ujarnya.

Penemuan lebih dari satu ton sampah hanya dalam jarak dua kilometer jalur jalan, menurutnya, adalah alarm serius bagi semua pihak.

“Sebagian besar sampah adalah material yang butuh ratusan tahun untuk terurai, seperti plastik, botol kaca, dan logam. Ini adalah kenyataan pahit yang harus menjadi refleksi kolektif,” tegasnya.

Ny. Heny menyambut baik respons positif dari para pelaku usaha di sekitar Pusuk, banyak di antaranya berjanji untuk menyediakan wadah sampah bagi pengunjung mereka.

“Kami berharap langkah sederhana ini dapat berkembang menjadi sebuah budaya. Menjaga kebersihan lingkungan tidak hanya sejalan dengan nilai-nilai spiritual, tetapi juga merupakan wujud syukur kita. Merawat alam berarti kita menunjukkan kasih sayang kepada anak cucu kita,” katanya.

Ia memastikan bahwa inisiatif kebersihan ini akan masuk dalam kalender kegiatan rutin Bhayangkari Lombok Utara.

Fokus kegiatan akan diperluas ke area publik strategis lainnya, seperti kawasan pantai, pelabuhan, dan destinasi pariwisata.

“Ini juga bagian dari upaya edukasi agar anak-anak sekolah tumbuh menjadi generasi yang menjunjung tinggi kelestarian Lombok Utara,” tambahnya.

Di sisi lain, Kepala UPTD BLUT Lombok Utara, Wiratmo, memberikan apresiasi tinggi atas peran Bhayangkari. Menurutnya, gerakan ini memberikan contoh konkret kolaborasi antara masyarakat dan organisasi sosial dalam upaya pelestarian alam.

“Kami dari Dinas Lingkungan Hidup sangat mendukung langkah yang digagas oleh Ibu Kapolres dan Ibu-Ibu Bhayangkari. Pusuk adalah pintu gerbang vital menuju Lombok Utara, sehingga kebersihan dan kelestariannya wajib menjadi fokus bersama,” ucap Wiratmo.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah terus menggalakkan edukasi mengenai bahaya polusi plastik, termasuk implementasi kebijakan pembatasan penggunaan kantong plastik sekali pakai melalui surat edaran Bupati.

Selain itu, pembinaan program Adiwiyata di sekolah-sekolah juga terus dilakukan untuk membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan.

Wiratmo berharap aksi Bhayangkari Lombok Utara dapat menginspirasi organisasi lainnya untuk turut serta berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam.

“Mari bersatu membantu pemerintah dalam melestarikan lingkungan demi masa depan anak cucu kita. Gerakan seperti ini harus terus digelorakan agar kesadaran ekologis merasuk ke setiap elemen masyarakat,” pungkasnya.

Aksi Bersih Pusuk Bhayangkari Lombok Utara tidak hanya sekadar rangkaian peringatan HKGB ke-73, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan gerakan pro-lingkungan di daerah. Di tengah tantangan degradasi lingkungan, Bhayangkari Lombok Utara tampil sebagai motor penggerak perubahan—menjaga bumi, menjamin kehidupan.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *