MATARAM radarntb.com – Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) fasilitasi pelatihan skrining BBL Gelombang 3 untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) dari 4 Provinsi.
Pelatihan Skrining Bayi Baru Lahir (BBL) Gelombang 3 ini berlangsung secara daring melalui Aplikasi Zoom terpusat di Kantor Balai Pelatihan Kesehatan Mataram, Lombok Barat, NTB, mulai hari ini Selasa 24 hingga Kamis 26 Oktober 2023.
Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama Bapelkes Mataram, Poltekes Mataram, Poltekes Bali, Poltekes Kupang dan Poltekes Maluku.
Sebanyak 500 orang ikut ambil bagian menjadi peserta dalam pelatihan skrining BBL Gelombang 3 di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) ini.
Mereka semua terdiri dari, Dokter, Bidan dan Perawat dari 4 provinsi di Indonesia bagian timur, yang menjadi wilayah kerja Bapelkes Mataram.
yang ada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Provinsi Maluku.
Pelatihan Skrining BBL Gelombang 3 di Bapelkes Mataram ini dibuka langsung oleh Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kemenkes RI Lupi Trilaksono, S.F, M.M, Apt.
Selaku pelaksana, Kepala Bapelkes Mataram Kemenkes RI ucap syukur yang setinggi-tingginya atas terlaksananya kegiatan ini.
Ia juga ucapkan terimakasih kepada Direktur Peningkatan Mutu Dirjen Nakes Kemenkes RI yang telah bersedia membuka acara ini.
Selain itu ia juga ucapkan terimakasih kepada Poltekes Mataram, Poltekes Bali, Poltekes Kupang dan Poltekes Maluku, berkat kerjasama mereka kegiatan ini dapat terselenggara dengan menghadirkan 500 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Ia berharap pelatihan ini berjalan lancar dan sukses hingga akhir, agar peserta mendapatkan ilmu yang bermanfaat dalam menjalankan tugas kesehariannya.
Dalam pelatihan ini Bapelkes Mataram melibatkan sejumlah narasumber berpengalaman dari berbagai kalangan.
Narasumber yang dilibatkan antaranya: Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Pusat Jakarta, Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Indonesia ( PDS PATKLIN) Pusat Jakarta dan Bapelkes Mataram.
“semoga pelatihan ini dapat berjalan dengan lancar. Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan Kebijakan Program Skrining Bayi Baru Lahir kepada masyarakat,” harapnya.
Selebihnya Ali Wardana menjelaskan, tujuan dari Skrining Bayi Baru Lahir adalah untuk mengetahui kelainan pada anak sedini mungkin dimana gejala klinis belum muncul.
Selain itu untuk dapat memberikan intervensi sedini mungkin guna mencegah kecacatan atau kematian bayi yang pada akhirnya dapat mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak.