MATARAM – Ratusan pasukan Pramuka Penggalang dari Mataram dan Lombok Barat meriahkan perlombaan Penggalang Scout Competition (PESCO) ke-IV yang diselenggarakan oleh Pramuka Gugus Depan Kota Mataram 06.047-06.048 Racana Khalid Bin Walid-Siti Khadijah pangkalan UIN Mataram di halaman Kampus II UIN Mataram, Minggu (9/11/2025).
Kompetisi tingkat Pramuka penggalang ini menghadirkan 27 Pangkalan (sekolah), yang terdiri dari 17 regu putra dan 28 regu putri dengan total peserta sebanyak 450, yang terdiri dari 170 putra dan 280 putri. Turut hadir Koordintor Wilayah Lombok Kwartir Daerah (Kwarda) Provinsi NTB Abdul Mutalib, Kepala Pusdatin Kwarcab Kota Mataram Abdurrahman, Pejabat Rektorat UIN Mataram, Pembina dan Purna Pramuka UIN Mataram.
Ketua Panitia Faridatul Ilmi menjelaskan, PESCO merupakan arena pertemuan dan kompetisi bagi Pramuka Penggalang tingkat SD/MI Se-Kota Mataram dan Lombok Barat. Kegiatan ini bagian dari metode pendidikan bagi peserta didik yang sangat menunjang bagi pembinaan karakter.
“Kompetisi ini sebagai wadah pembentukan dan peningkatan skill anak-anak Pramuka yang ada di Kota Mataram dan Lombok Barat. Disini mereka dibina mental, disiplin, kerjasama, kesehatan jasmani dan rohani”, ujar Ilmi.
Kegiatan ini mengusung tema “Berani Berkompetisi Raih Prestasi” yang dimaksudkan agar setiap anggota Pramuka memiliki kemampuan daya saing dan siap meraih prestasi dalam segala bidang.
Sementara itu Koordintor Wilayah Lombok Kwarda NTB Abdul Mutalib secara khusus memberikan apresiasi kepada Rektor UIN Mataram yang telah ikut berkontribusi dalam mensukseskan kegiatan PESCO-IV Tahun 2025 dengan memfasilitasi tempat dan sarana penunjang kegiatan.
Menurut Mutalib kegiatan ini jangan hanya tertuju pada prestasi semata tapi juga harus tetuju pada pembinaan karakter dan akhlak peserta didik.
“Pembinaan karakter itu penting, lebih penting dari sekedar prestasi dan juara dalam perlombaan”, ujarnya.
Ia juga mengingatkan seluruh dewan juri agar bisa mengamalkan Dasa Dharma Pramuka kesepuluh “Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan”. Hal ini untuk menjaga integritas dewan juri dan kepercayaan dari seluruh peserta.
“Dewan juri harus berintegritas, profesional serta objektif dalam menilai penampilan setiap peserta, menilai bukan semata-mata karena unsur kedekatan tapi memang murni prestasi dan kemampuan peserta”, pungkasnya. (Red)













