MATARAM – Kreatifitas datang dari Guru TK PGRI 1 Cakranegara kota Mataram, Nuryani. Ia menciptakan media pembelajaran APE (Alat Peraga Permainan Edukatif) “Jembatan Ilmu” dengan memanfaatkan barang bekas.
Dengan berbekal kardus, gelas plastik, kotak susu, sedotan, tusuk sate hingga jarum pentul. Nuryani ciptakan empat alat permainan edukatif yang dinilai dapat meningkatkan keterampilan motorik, kognitif, sosial emosional serta kemampuan mengenal simbol-simbol dasar sejak usia dini.
“Dengan menggunakan Alat Permainan Edukatif ‘Jembatan Ilmu’ ini diharapkan anak-anak dapat belajar secara interaktif, sambil mengasah keterampilan dasar dan nilai-nilai lingkungan yang penting dalam kehidupan sehari-hari”, ujar Nuryani disela acara Gebyar Paud Kota Mataram, Kamis (28/8/2025).
Keempat alat peraga permainan edukatif tersebut diantaranya, Pertama Tutup Botol Pintar adalah alat permainan edukatif sederhana dan ramah lingkungan yang terbuat dari bahan bekas tutup botol plastik. Alat ini dirancang untuk membantu anak-anak dalam mengenal huruf, angka, bentuk, atau warna dengan cara yang menyenangkan.
Kedua, Botol stik huruf hijaiyah yakni alat peraga yang menghadirkan konsep bilangan dengan menghitung stik es krim, lalu menyebutkan huruf hijaiyah yang ada di bagian stik, mengelompokkannya, atau membuat pola berdasarkan angka. Disini anak bisa mengenal warna dan bentuk, mengembangkan motorik halus dengan memindahkan stik, yang membutuhkan koordinasi tangan dan mata yang baik.
Ketiga, Jam Pintar yang membantu anak memahami konsep waktu, seperti siang dan malam, serta urutan waktu dalam sehari. Melalui Jam Pintar, anak belajar mengenal angka dan menghubungkannya dengan kegiatan sehari-hari, misalnya jam berapa mereka makan, tidur, atau bermain.
Keempat, Roda Pintar atau yang juga dikenal sebagai media pembelajaran interaktif, yang dapat meningkatkan berbagai aspek perkembangan anak, seperti motorik halus, kognitif, bahasa, dan sosial emosional. Meningkatkan daya tarik dan motivasi, dengan bentuknya yang unik dan menarik, serta adanya unsur permainan, dapat menarik perhatian siswa dan meningkatkan motivasi mereka dalam belajar.
Keempat alat peraga permainan edukatif ini, tutur Ani merupakan bagian dari ikhtiar guru dalam menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak. Menurut Ani pendidikan usia dini adalah pondasi awal untuk mengasah otak anak melalui interaksi permainan yang mendidik.
“Permainan edukatif melalui alat peraga ini diharapkan mampu mendorong anak untuk semangat dalam belajar dan mampu melahirkan kemampuan dasar dengan mengenal simbol-simbol, angka dan warna”, pungkasnya. (Red)













