LOMBOK UTARA radarntb.com – Hadiri Maulid Adat Bayan di Gubuk Karang Bajo Desa Karang Bajo, Kecamatan Banyak, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Selasa (11/10/2022), anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB H Reden Nuna Apriadi ingin acara itu mendunia.
“Alhamdulillah kita sebagai kabupaten lombok utara harus berbangga dan berbesar hati bahwa budaya yang beriringan dengan agama ini masih terus di lestarikan oleh masyarakat kita di Kabupaten Lombok Utara Khusunya yang ada di Kecamatan Kayangan dan Bayan,” Raden Tuan panggilan akrabnya, kepada radarntb.com, Rabu (12/10/2022).
Raden Nuna mengatakan, kegiatan seperti maulid adat itu, sebagai bentuk kecintaan masyarakat terhadap kelahiran Nabi besar Muhammad SAW.
“ini bentuk kecintaan kita terhadap Baginda Nabi Besar Muhammad S.A.W,” ujarnya.
“Harapan kita kedepan bahwa kegiatan kegiatan seperti maulid adat ini tidak hanya kita lakukan secara sirimonial belaka tetapi memang harus menjadi epen atau kalender budaya,” tambahnya.
Raden Nuna berharap, acara tersebut bisa menjadi salah satu event budaya yang dapat mendunia sehingga dapat menarik wisatawan datang ke Lombok Utara.
Dalam kesempatan itu, ia ucapkan terimakasih kepada Gubernur NTB yang akan mengupayakan beasiswa untuk anak-anak di Lombok Utara ke Menparekraf.
“Ya tentunya kita mengucpkan terima kasih dengan perhatian dari pada pemerintah khususnya pemerintah provinsi NTB yang memberikan beasiswa terhadap anak anak kita” imbuhnya.
“Mudah mudahan bukan hanya beasiswa itu saja yang kita harapkan, tapi yang lain juga seperti Maulid Adat Bayan ini” harapnya.
Raden Nuna sarankan, agar pemerintah konsen menggaungkan maulid adat ini agar bisa menjadi event yang punya efek domino bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
“oleh sebab itu saya menghimbau kepada pemerintah khusunya Kabupaten Lombok Utara untuk benar benar serius menggarap maulid adat ini menjadi event budaya Pemerintah Kabupaten Lombok Utara”ucapnya.
Ia ingin kemasan Maulid Adat Bayan itu terus dikembangkan menjadi lebih menarik, sehingga mempunyai dampak yang besar.
“disamping memang merupakan perayaan terhadap kelahiran Nabi besar Muhammad SAW, oleh masyarakat adat mewujudkan rasa sukurnya, tetapi pada sisi yang lain juga dapat menggerakkan ekonomi dari pada masyarakat kita dengan event budaya maulid adat seperti yang dilakukan saat ini,” pungkasnya. (Teno*)
