google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Jelang Hari Raya Idul Fitri Bupati KLU Sidak Pasar Tanjung - Radar NTB

Jelang Hari Raya Idul Fitri Bupati KLU Sidak Pasar Tanjung

  • Bagikan
Jelang Hari Raya Idul Fitri Bupati KLU Sidak Pasar Tanjung
Jelang Hari Raya Idul Fitri Bupati KLU Sidak Pasar Tanjung

LOMBOK UTARA radarntb.com – Pastikan harga stabil jelang Hari raya Idul fitri 1444 H / 2023 M, Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) H Djohan Sjamsu pimpin Inspeksi Mendadak (Sidak) pasar tradisional Tanjung, Selasa (11/04/2023).

Sidak pasar atau pengawasan terpadu ini digelar dengan tujuan menstabilkan harga bahan pokok menjelang perayaan Idul Fitri 1444 H.

Bupati Lombok Utara didampingi Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskopridag) H. Haris Nurdin, Kapolres Lombok Utara AKBP I Wayan Sudarmanta, S.I.K,.,M.H dan sejumlah instansi terkait lainnya terlihat mengelilingi pasar tersebut.

Bupati Lombok Utara ucap syukur hari itu ia bisa turun ke pasar dalam rangga mengecek perkembangan harga bahan pokok di pasar.

“karena ini bulan puasa tentu ada plus minusnya harga, ada yang naik sedikit dan ada juga yang turun tetapi tetap dalam kelancaran pembelian normal,” Ujar orang nomor satu di KLU tersebut.

Lanjut kata Bupati, kalau memang seperti harga bahan pokok menjadi stabil, hal ini sangat bagus, produk tersebut adalah kebutuhan sehari hari dan pasti orang akan membelinya

“Jadi Saya lihat dengan harga ini dan saya tanya kepada pedagang tidak terlalu tinggi untuk kenaikan harga seperti harga beras sudah mulai ada penurunan” jelasnya.

Untuk Sayur-sayuran ujar Bupati, ada juga yang datang dari luar KLU seperti Lombok Tengah, Lombok Timur.

“Ini yang kita inginkan mudah mudahan tetap dalam kondisi harga barang stabil sehingga masyarakat yang membeli barang pokok, dengan harga yang stabil untuk kebutuhan sehari hari” harapnya.

Terkait kondisi pasar Bupati mengatakan masih dalam proses pengusulan dipusat untuk perbaikan.

“Mudah mudahan, kalau kita perbaiki pasar banyak resikonya, bagaimana kita untuk menampung sementara para pedagang selama proses pengerjaan, dan kita sudah mengusulkan di pusat untuk memperbaiki pasar ini” Terang Bupati.

Sementara untuk persiapan sembako menjelang hari raya idul fitri Bupati mengatakan insyaAllah sudah siap.

“Sembako secara Nasional dan Kedaerahan itu masih bagus masih cukup untuk kebutuhan kita, dan mudah mudahan harganya tetap stabil, kebutuhan lebaran bisa terpenuhi dan ekonomi kita semakin bagus, itu yang kita inginkan” Harap Bupati.

Berikut beberapa dapftar harga bahan pokok yang dikutip dari laporan perkembangan harga sembako Diskopridag di KLU perbandingan dari harga minggu kemaren dengan minggu ini ada kenaikan dan penurunan harga yang tidak terlalu signifikan.

Untuk harga beras kualitas premium atau super 11.750 naik menjadi 11.850, ada kenaikan sebesar 0,9%, harga cabai merah besar Rp. 36.600 turun menjadi 35.250 ada penurunan sebesar 3,7%, untuk harga bawang merah 34.400 turun menjadi 34.200 ada penurunan 0.6%.

Kemudian untuk harga telur 31.000 turun menjadi 30.850 ada penurunan harga sebesar 0,5%, untuk harga daging sapi 120.250 naik menjadi 121.350 itu ada kenaikan harga sebesar 0.9% daging ayam 38.650 menjadi 38.750 ada kenaikan sebesar 0,3,%.

Sementara itu Kapolres Lombok Utara Akbp I Wayan Sudarmata, S.I.K., M.H yang ikut mendampingi Bupati dalam sidak pasar tersebut mengatakan untuk di kepolisian di Polri itu ada satgas pangan.

“Kita diwajibkan untuk mengecek harga sembako, Harga Bahan Pokok (Bapok) dan Bahan Pokok Penting (Bapokting) yang dilakukan setiap hari,” Ungkapnya.

“Kita melaporkan hasil pengecekan itu harus setiap hari itu ke Polda dan diteruskan ke Mabes” Jelasnya.

Saat ini di Lombok Utara kata Kapolres, harga relatif stabil tidak ada kenaikan yang signifikan.

“Lombok Utara adalah kabupaten yang mata pencaharian kebanyakan petani dan nelayan makanya harga menjadi stabil,” ujarnya.

“walaupun di daerah lain harganya naik tetapi di Lombok Utara ini harganya relatif stabil” tambahnya.

Ia memastikan, tidak ada penimbunan atau permainan barang di Lombok Utara.

“Karena memang mayoritas di Lombok Utara ini tidak ada distributor yang besar adanya pengecer saja, jika ada penimbunan akan ditindak lanjuti” Pungkasnya. (Teno*).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *