google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms

Kadis Dinkes Loteng dan Kepala Bapelkes Mataram Membuka Pelatihan PPOK di Mataram - Radar NTB

Kadis Dinkes Loteng dan Kepala Bapelkes Mataram Membuka Pelatihan PPOK di Mataram

  • Bagikan
Kadis Dinkes Loteng dan Kepala Bapelkes Mataram Membuka Pelatihan PPOK di Mataram
Kadis Dinkes Loteng dan Kepala Bapelkes Mataram Membuka Pelatihan PPOK di Mataram

MATARAM radarntb.com – Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) Dr.H. Suardi SKM.,MPH dan Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Ali Wardana, SKM, M.Si. membuka pelatihan Pengendalian Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Mataram, Senin (4/11/2023).

Pelatihan PPOK ini berlangsung selama 6 hari di Hotel Bidari, Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai tanggal 4 hingga 9 November 2023.

Peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 28 terdiri dari Dokter dan Perawatan Puskesmas yang ada di Kabupaten Lombok Tengah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Suardi berharap pelatihan ini berjalan dengan lancar, peserta mendapatkan ilmu yang bermanfaat sebagai bekal dalam menjalankan tugas keseharian mereka di fasilitas kesehatan Lombok Tengah.

“dengan adanya pelatihan ini tentunya nanti Dokter dan Perawat yang mengikuti pelatihan ini dapat melakukan pemetaan, pencegahan dan penanganan terhadap penyakit Paru Obstruktif Kronik ini,” jelas Suardi usai membuka pelatihan tersebut.

Suhardi juga mengungkapan bahwa pelatihan ini sangat penting, karena ini salah satu langkah untuk mencegah terjadinya PPOK di Masyarakat.

“dengan adanya tenaga kesehatan yang berpengalaman maka PPOK ini akan dapat kita cegah di masyarakat,” ujarnya.

Ia bersyukur kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, terlebih ada Bapelkes Mataram Kemenkes RI sebagai penjamin mutu dari pelatihan ini.

“karena Bapelkes Mataram adalah salah satu UPT Kemenkes RI yang sudah terakreditasi, maka pelatihan ini menjadi terakreditasi,” ungkapnya.

“kami bersyukur ada balai pelatihan yang sudah terakreditasi di NTB ini, sehingga kita tidak capek-capek cari lembaga pelatihan yang sudah terakareditasi, terlebih Bapelkes Mataram berada langsung dibawah Kementerian Kesehatan,” imbuhnya.

Kepala Balai Pelatihan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI Ali Wardana berharap, setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu melatih dokter dan tenaga medis lainnya dalam pencegahan dan pengendalian Asma dan PPOK di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pratama (FKTP) atau Puskesmas.

Hal ini juga sebagai upaya percepatan capaian indikator Renstra tahun 2020-2024 terkait skrining Penyakit Tidak Menular prioritas, khususnya PPOK Direktorat P2PTM.

Dijelaskan, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit yang sering ditemukan pada usia diatas 40 tahun.

Mereka sering mengalami gangguan pernapasan yang berat, seringnya eksaserbasi, komorbid yang dapat menyebabkan buruknya kualitas hidup dan meningkatkan morbiditas dan mortalitas.

Menurut data penyebab kematian menunjukkan bahwa Penyakit Tidak Menular mendominasi, dia berkata pada peringkat ke-10 urutan teratas penyebab kematian pada semua kelompok umur.

Saat ini PPOK sebagai peringkat keempat dalam kontribusi penyebab kematian dan diprediksi akan meningkat menjadi peringkat ketiga pada 20 tahun kedepan.

Upaya ini dilakukan melalui kegiatan deteksi dini dan diagnosis PPOK secara terintegrasi dan fokus pada faktor risikonya, melalui “Community Based Interventions and Development”‘.

Hal tersebut harus didukung oleh sistem rujukan dan regulasi memadai, dengan kerjasama lintas profesi dan keilmuan, lintas program, kemitraan, lintas sektor, pemberdayaan swasta/ industri, dan kelompok masyarakat madani.

Deteksi dini akan dilakukan pada kelompok individu berisiko tinggi dan masyarakat secara aktif baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di tatanan masyarakat.

“dari awal sampe akhir pelatihan bisa berjalan dengan lancer dan seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan pelatihan sehingga semua peserta dinyakatan lulus dan berhak medapatkan Sertifikat,” pungkansya.

  • Bagikan
Exit mobile version