Banner Iklan Aruna

Kepala SDN 33 Mataram Ajak Semua Pihak Kibarkan Bendera Merah Putih

  • Bagikan

Mataram – Jelang perayaan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus, Indonesia dihebohkan dengan pemasangan bendera One Piece barsamaan dengan bendera Merah Putih. Sontak fenomena ini memicu reaksi dan komentar dari berbagai pihak baik yang pro maupun kontra.

Kepala SDN 33 Mataram Samsul Huda disela-sela pemasangan atribut merah putih pada Selasa (5/8) mengatakan bendera merah putih merupakan lambang negara yang wajib dihormati karena memiliki nilai perjuangan dan pengorbanan air mata dan darah dari para pejuang kemerdekaan Indonesia.

“Bulan Agustus ini adalah momentum kita untuk menggelorakan semangat merah putih cinta tanah air, saya mengajak semua pihak untuk meramaikan rumah dan tempat kerjanya dengan mengibarkan bendera merah putih”, ujar Huda.

Menurut Huda, dalam aturan perundang-undangan sudah jelas mewajibkan warga negara Indonesia untuk menghormati bendera merah putih sebagai simbol negara.

“UU Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan sudah mengatur kita untuk menjunjung tinggi simbol negara, sehingga tidak tepat jika kita sebagai warga negara justru mengibarkan lambang-lambang lain seperti bendera one piece yang viral belakangan ini”, jelasnya.

Hal senada diungkapkan oleh guru pendidikan agama Islam SDN 33 Mataram Abdurrahman. Ia berpendapat pengibaran bendera one piece yang tengah viral hanya akan membuat gaduh dan mengganggu konsentrasi anak bangsa dalam merayakan hari kemerdekaan RI ke-80.

“Semangat merah putih harus tetap terjaga, tidak boleh terganggu oleh simbol-simbol lain yang justru dapat memecah belah anak bangsa”, ucap Rahman.

Dalam Islam tuturnya, menempatkan negara sebagai bagian penting dalam kehidupan beragama. Negara perperan penting dalam menjaga dan memelihara kenyamanan umat Islam dalam menjalankan ritual keagamaan.

“Islam mengajarkan kita agar cinta terhadap tanah air sehingga ada ungkapan dari ulama kita yang menyatakan ‘Hubbul Wathan Minal Iman’ yang artinya cinta tanah air bagian dari pada Iman”, jelas Rahman.

Ia mengajak kepada semua elemen anak bangsa terutama para pelajar dan guru agar senantiasa mensyiarkan kecintaan terhadap bangsa dan negara melalui kegiatan-kegiatan positif di lingkungan sekolah masing-masing.

“Jika bukan kita yang merawat kecintaan terhadap tanah air, lalu siapa lagi”, tutupnya. (Red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *