MATARAM, radarntb.com – Masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki ketangguhan dan kearifan lokal yang fundamental dalam menghadapi ancaman bencana, hal ini diungkapkan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Lalu Muhamad Iqbal, usai menerima kunjungan kehormatan dari International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) dan Donor Advisory Group (DAG) di Kantor Pusat Bank NTB Syariah, Mataram, Kamis (16/10/2025).
“Merupakan kehormatan bagi kami bisa bekerja sama dengan IFRC. Kami berharap delegasi pulang dengan membawa kabar baik dari Lombok,” ujar Gubernur Iqbal di hadapan perwakilan IFRC, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Delegasi Donor Internasional.
Gubernur Iqbal menyampaikan pandangan unik bahwa NTB bukan sekadar wilayah rawan bencana, tetapi daerah yang telah mengubah pengalaman tersebut menjadi sumber kekuatan dan kebijaksanaan.
“Kami sudah terbiasa hidup berdampingan dengan bencana. Bahkan bencana bagi kami juga merupakan keindahan, tergantung bagaimana kita menyikapi,” ungkapnya.
Beliau menambahkan bahwa setiap peristiwa alam memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya adaptasi dan perlakuan bijak terhadap lingkungan.
Lebih lanjut, masyarakat NTB mewarisi kearifan lokal yang kaya dari leluhur, yang menekankan solidaritas dalam menghadapi bencana.
“Kami mewarisi banyak kearifan lokal dari leluhur tentang bagaimana menghadapi bencana. Karena itu, kami terbuka menerima saran dan dukungan dari IFRC, agar kapasitas daerah ini semakin kuat di masa depan,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Ketua PMI Provinsi NTB, Dr. H. Lalu Herman Mahaputra, M.H., FisKua, menyambut baik kunjungan ini.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat misi kemanusiaan, kesiapsiagaan, dan merumuskan strategi pendanaan berkelanjutan untuk PMI di tingkat daerah.
“Kunjungan ini bertujuan membawa misi kemanusiaan, memperkuat kesiapsiagaan, serta merancang strategi keberlanjutan pendanaan,” jelasnya, menegaskan bahwa kolaborasi antara PMI, IFRC, dan donor internasional adalah kunci peningkatan kapasitas penanganan bencana di NTB.
Sementara itu, Under Secretary General for Humanitarian Diplomacy and Digitalization IFRC, Nena Stoiljkovic, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat dan kesiapan Pemerintah Provinsi NTB serta PMI dalam membangun ketahanan masyarakat.
Stoiljkovic menilai, pengalaman NTB adalah contoh nyata bagaimana nilai-nilai lokal dapat berpadu dengan dukungan global, menciptakan sistem penanggulangan bencana yang berkelanjutan.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi jangka panjang untuk memperkuat sistem kemanusiaan di tingkat lokal.
Kunjungan IFRC dan Donor Advisory Group ini menjadi bukti nyata sinergi antara dukungan global dan kearifan lokal.
Sinergi ini mempertegas posisi NTB bukan hanya sebagai daerah rawan bencana, melainkan juga sebagai pusat pembelajaran ketangguhan komunitas yang memadukan semangat gotong royong, teknologi, dan nilai-nilai lokal.













