MATARAM radarntb.com – Komisi Nasional Disabilitas (KND) Republik Indonesia (RI) beri penghargaan anugerah prakarsa inklusif tahun 2022 untuk Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, atas komitmennya.
Komitmen UIN Mataram memberikan layanan pendidikan yang layak bagi penyandang Disabilitas sejak 2014 lalu, mengharumkan namanya.
Buah dari komitmennya itu, UIN Mataram meraih penghargaan anugerah prakarsa inklusif dari Komisi Nasional Disabilitas (KND) Republik Indonesia sebagai salah satu perguruan tinggi yang memiliki komitmen dalam menyediakan pelayanan inklusif terbaik khusus penyandang disabilitas di Indonesia.
Tidak hanya itu, Komisi Nasional Disabilitas (KND) Republik Indonesia (RI) perpanjang kontraknya dengan UIN Mataram.
Penandatanganan kontrak kerjasama antara KND RI dengan UIN Mataram, berlangsung di Gedung Rektorat UIN Mataram, di Jempong Kota, Mataram, Selasa (22/11/2022).
Diketahui UIN Mataram telah membentuk Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) sejak tahun 2004 dan Pusat Kajian dan Layanan Literasi Disabilitas Sosial (PUSKA LDS) pada tahun 2019 lalu.
PSGA dan PUSKA LDS memberikan pelayanan responsif gender dan disabilitas serta mengarusutamakan kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial dilingkungan UIN Mataram.
Hal itu yang dilihat KDN RI sebagai komitmen UIN Mataram dalam pelaksanaan, penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak pendidikan bagi penyandang disabilitas dilingkungan kampus.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Dante Rigmalia, yang hadir bersama Komisioner Bidang I KND Jonna Aman Damanik dan beberapa stafnya.
Hadir pula Wakil Rektor III UIN Mataram Subhan Abdullah Acim, Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Muhammad Saleh, Kepala Biro, perwakilan masing-masing Universitas se-Nusa Tenggara Barat, dan civitas akademika UIN Mataram.
Mewakili civitas Akademika UIN Mataram, Subhan Abdullah Acim selaku Wakil Rektor III UIN Mataram menyampaikan kesediaan UIN Mataram dalam mendukung kerjasama dengan KND agar terciptanya perguruan tinggi yang peka akan isu-isu inklusif
“Kedepannya apa yang bisa kita kerjasamakan, Insya Allah kami siap menghadirkan kerjasama yang saling menopang antara satu sama lain,” ucap Subhan dalam sambutannya, Selasa (22/11).
Subhan mengatakan, perguruan tinggi disebut memiliki fungsi utama dalam mengarusutamakan isu-isu disabilitas, karena saat ini penyandang disabilitas yang bisa mengakses perguruan tinggi baru 2,8 persen.
“Saat ini UIN Mataram memiliki 135 sobat UIN Care yang membantu mengidentifikasi mahasiswa yang memiliki disabilitas sosial,” ungkapnya.
Sementara, Jonna Aman Damanik selaku Komisioner Bidang I KND RI berharap, semua yang dilakukan UIN Mataram untuk Disabilitas dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain.
“harapan kedepannya praktik baik yang dilakukan oleh UIN Mataram dalam membentuk lingkungan kampus menjadi inklusif dan ramah disabilitas, bisa menjadi inspirasi sekaligus multikreasi bagi lembaga pendidikan tinggi lain di Mataram terlebih NTB,” pungkasnya.
