MATARAM, radarntb.com – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) telah menegaskan komitmennya untuk menjaga proses penerimaan Polri berjalan dengan prinsip yang bersih, transparan, akuntabel, dan humanis.
Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM), Kombes Pol. I Wayan Gede Ardana, S.I.K., M.Si., menjelaskan bahwa setiap tahap seleksi dilakukan dengan mengutamakan integritas dan memanfaatkan teknologi mutakhir.
Dalam keterangannya, Kombes Ardana menekankan bahwa tidak ada campur tangan dari pihak mana pun dalam proses kelulusan.
Teknologi seperti face-matching, CCTV, dan alat sensor digunakan untuk memastikan penilaian berlangsung objektif.
“Proses seleksi penerimaan Polri itu betul-betul bersih. Tidak ada campur tangan dari pihak mana pun. Saya sendiri sebagai ketua pelaksana, tidak bisa mengintervensi kelulusan dan mengurangi atau menambahkan nilai peserta. Kami menggunakan teknologi seperti face-matching, CCTV, alat sensor, dan alat-alat lain untuk memastikan penilaian dilakukan secara objektif,” ujarnya.
Penegasan ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penerimaan anggota Polri di Polda NTB.
Polda NTB juga menerapkan pengawasan ketat melalui kerjasama dengan berbagai pihak eksternal seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses seleksi bebas dari praktik kecurangan.
Kombes Ardana mengingatkan masyarakat agar tidak mempercayai pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan dan mengklaim dapat membantu memasuki dinas kepolisian.
“Silakan siapkan dirimu dengan baik. Latih jasmanimu, kemampuan, pengetahuan, psikologi, dan jaga kesehatan. Sehingga kalian akan siap mengikuti kompetisi secara sportif bersama dengan peserta lainnya,” ungkapnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, Polda NTB berharap dapat mencetak anggota Polri yang kompeten, berintegritas, dan mampu melayani masyarakat dengan optimal.
Proses yang bersih dan transparan ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
“Kami harap tidak ada isu-isu miring atau persepsi bahwa masuk polisi harus bayar. Semua proses dilakukan dengan transparan. Kalau ada yang merasa dirugikan, silakan laporkan, dan kami akan tindaklanjuti,” pungkasnya.